JATIMTIMES - Pagelaran Wayang Kulit dalam memperingati HUT ke-21 Kota Batu berlangsung secara spesial. Bukan hanya dalangnya yang datang dari DI Yogyakarta yakni Dr. Supriyanto, SH, MH, tetapi juga ada suguhan spesial dari Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko. Dewanti membacakan macapat di hadapan para tamu undangan, di Lapangan Parkir Balaikota Among Tani Kota Batu, Rabu (16/11/2022) malam.
Sebelum Dewanti membawakan macapat, Eksebisi Mocopat 19 Kepala Desa dan 5 lurah se-Kota Batu terlebih dahulu tampil. Ya Kades/Lurah se Kota Batu dengan kompak membawakan macapat secara bersamaan.
Penampilan ini pun untuk pertama kalinya dibawakan di hadapan umum oleh para kades dan lurah dengan percaya diri, suara tembang merdu dibawakan dengan lancar di hadapan para undangan.
Mulai dari Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia, Ahmad Basarah, Direktur Hak Cipta Kemenkumham RI, Anggoro Dasananto, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko, Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso, Forkopimda Kota Batu, PHRI, Tokoh Penghayat, Tokoh Masyarakat dan pegiat seni Kota Batu.
Tepuk tangan dengan meriah pun diberikan oleh tamu undangan kepada para kades dan lurah. Tak mau kalah Dewanti pun ikut menembangkan macapat untuk pertama kalinya.
Meski terlihat grogi, namun Dewanti percaya diri dengan macapat hasil karya sendirinya. Dengan merdu macapat dibawakan oleh Dewanti didepan penonton.
Supriyanto dalang pagelaran wayang kulit, Ahmad Basarah langsung memberikan teput tangan sambil tersenyum setelah Dewanti menyelesaikan tembangnya itu. Sambil mengenakan pakaian lurik dengan jarik batik, Dewanti mengaku grogi.
Baca Juga : SMPN 1 Tirtoyudo Angkat Tema Pariwisata di Piala Bupati Malang 2022 Nih, Sekolahmu Jangan Ketinggalan Ya!
“Aku dek-dekan sendiri karena ada pak Basarah, padahal tadi gak gitu suaruku pas latihan, gak papa yang penting saya gak mau kalah sama petinggi se Kota Batu,” ungkap Dewanti.
Siapa yang mengira ternyata macapat yang dibawakannya itu hanya cukup berlatih selama 3 menit. Itu pun Dewanti berlatih mendadak, sebelum acara dimulai.
“Kalau Pak Manan (Kades Pandanrejo) belajarnya 3 tahun, saya belajarnya 3 menit Pak Manan,” candaan Dewanti.