JATIMTIMES - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama beberapa pejabat Pemerintah Provinsi (Pemprov), jajaran direksi PTPN XII, Wakil Bupati Banyuwangi dan beberapa pimpinan SKPD Banyuwangi turun langsung meninjau korban terdampak banjir bandang di Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, Rabu (9/11/2022).
Menurut Khofifah, pihaknya mengusahakan tempat untuk relokasi bagi warga terdampak bencana banjir bandang di Kalibaru. Khofifah juga menuturkan, setidaknya ada 30 lebih rumah di sepanjang bantaran sungai Iyas, Kalibaru yang rusak berat bahkan ada yang hanyut disapu banjir bandang.
Baca Juga : Antisipasi Banjir Kabupaten Malang, BBWS Diminta Perhatikan Kondisi Hulu
Rencana relokasi bagi warga akan diupayakan ke tempat yang lebih aman, agar warga Kalibaru Wetan tidak lagi merasa khawatir dan was-was apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
"Rencana relokasi mungkin di lahan PTPN XII yang berdekatan dengan perkampungan di Desa Kalibaru Wetan," jelas Khofifah.
Didampingi Wakil Bupati Banyuwangi Sugirah, Khofifah meninjau langsung area lahan milik PTPN XII yang saat ini ditanami tebu. Lahan tersebut rencananya akan digunakan untuk relokasi.
"Saat ini Pemprov Jatim sedang melakukan koordinasi dengan PTPN XII untuk proses administrasinya yang tentu kita selesaikan terlebih dahulu," imbuhnya.
Usai melakukan peninjauan lokasi, Khofifah mengungkapkan, Pemprov Jatim telah siap mengalokasikan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) sebesar Rp 50 juta untuk setiap satu unit rumah.
Lebih lanjut dia menambahkan, anggaran serupa juga telah dialokasikan Pemprov Jatim untuk kesiapan relokasi warga terdampak bencana longsor dan tanah bergerak di Kabupaten Pacitan, Trenggalek dan Blitar.
"Di Banyuwangi, untuk bangunannya Pemprov Jatim siap (anggarannya). Kalau misalnya mau dibangun oleh Pemkab Banyuwangi silahkan. Tapi kalau kami pada posisi siap mengalokasikan anggaran BTT," tegasnya.
Upaya tersebut setidaknya bisa membantu meringankan beban masyarakat yang rumah beserta isinya lenyap diterjang banjir bandang. "Masyarakat harus mendapatkan harapan bahwa mereka bisa mengetahui, 'Oh rumah saya hanyut, tapi saya akan mendapatkan ganti rumah'. Kalau mereka tahu lokasinya di sini, bahagia mereka," ungkapnya.
Baca Juga : TBC Dua Kali Lebih Mematikan daripada Covid-19, Kemenkes Gandeng 8 Perusahaan di JatimĀ
Sementara Direktur Operasional PTPN XII Yualiyanto mengungkapkan, pada dasarnya siap menyiapkan lahan relokasi untuk warga terdampak banjir bandang di Kalibaru Wetan. Hanya saja, PTPN XII tidak memiliki kewenangan sedikitpun untuk memberikan atau melepaskan Hak Guna Usaha (HGU) kepada pihak lain.
"Kami cuma pengemban amanah dari negara untuk mengelola tanah HGU ini. Jika ada pelepasan atau pemindahan ke pihak lain, ini perlu persetujuan dari Menteri BUMN, kemudian dilegalkan oleh BPN pusat," jelasnya.
Namun yang pasti, tambahnya, untuk proses pembahasan administrasi lahan yang akan digunakan akan dibahas secara inten dengan Pemprov Jatim. "Karena kita bergerak di BUMN, opsinya nanti bisa pinjam sementara, kemudian pelepasan hak. Jadi mana yang paling dimungkinkan itu yang akan kita lakukan. Kita masih menunggu dari Pemprov, nanti kita bahas secara inten," imbuhnya.
Sementara beberapa warga terdampak banjir bandang di Kalibaru Wetan, mengaku menerima untuk direlokasi ke tempat yang lebih aman. Seperti diungkapkan salah seorang warga, Hadi (51) yang rumahnya hanyut tak tersisa disapu banjir beserta barang berharga milik keluarganya.
"Kalau saya mau direlokasi, asalkan saudara-saudara juga ikut. Karena pasca banjir kemarin, kita sekeluarga sementara tinggal di musala dekat sini, untuk bertahan hidup," pungkasnya.