JATIMTIMES - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singosari terus dikembangkan. Bahkan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memproyeksikan kawasan tersebut bisa menjadi pusat animasi Indonesia untuk dunia.
Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf, Henky Manurung saat berdiskusi dengan sejumlah pelaku ekonomi kreatif (ekraf) di KEK Singosari, Jumat (4/11/2022) siang. Menuju hal tersebut, menurutnya perlu dilakukan berbagai persiapan, selain yang telah dilakukan saat ini, yakni membangun ekosistem ekraf.
Baca Juga : Capai 90 Persen, DPUPRPKP Targetkan Zona Tiga Kayutangan Heritage Selesai 30 November 2022
"Sehingga kita harapkan semua pelaku animasi pembuat game atau ekraf, bisa bergabung disini semua. Menuju hal tersebut, yang pasti kita akan buat kebijakan fiskal dan non fiskal, dimana banyak sekali di kawasan ini insentif bagi para pelaku," ujar Henky kepada JatimTIMES, Jumat (4/11/2022).
Lebih lanjut ia menyebut, hal itu juga dimaksudkan untuk menjadikan KEK Singosari sebagai pusat investasi yang baik. Sehingga, di dalam prosesnya, juga diperlukan tingkat kepercayaan yang tinggi bagi setiap pelakunya.
"Untuk bisa memberi keyakinan bahwa KEK menjadi pusat investasi yang baik dan tempat animasi kawasan di Indonesia untuk di dunia. Trust atau kepercayaan, para pelaku dengan kawasan ini dan membuat kawasan ini menjadi kawasan candra dimuka untuk pelaku ekraf," terang Henky.
Untuk itu, pihaknya terus berupaya untuk menumbuhkan keyakinan bahwa pengembangan KEK Singosari sampai saat ini dilakukan secara serius. Juga termasuk rencana dalam menyiapkan investasi untuk percepatan pembangunan KEK.
"Kami support sisi regulasi, dan ini kami bawa hari ini, kami juga hadirkan potensial-potensial partnernya Singosari yang bisa mempercepat pembangunan di kawasan ini," pungkas Henky.
Sementara itu, Direktur Utama KEK Singosari David Santoso mengatakan, hal tersebut bukan tidak mungkin untuk dapat diwujudkan. Apalagi saat ini, si kawasan ini setidaknya sudah ada sekitar 300 pelaku animator dan film maker yang beraktifitas di KEK Singosari.
"Kita hari ini sudah bangga menjadi klaster animasi dan film dengan jumlah pelaku yang terbesar. Sudah lebih dari 300 pelaku animator dan film maker yang ada di sini," terang David.
Baca Juga : Lantik 58 Pejabat, Wali Kota Dewanti Minta Tunjukkan Loyalitas dan Dedikasi
Namun demikian, ia tidak memungkiri masih banyak pekerjaan rumah yang harus dirampungkan. Termasuk rencana terdekat adalah membangun coding factory.
"Kita proyeksikan dalam waktu dekat pelakunya akan mencapai 500. Kemudian untuk coding factory juga akan kita gagas. Itu tahun depan semester 1 kurang lebih sudah akan ada sekitar 200 orang software developer yang akan ada di sini," imbuh David.