JATIMTIMES - Arif Yuniarto, ayah kandung almarhum Reivano Dwi Afriansyah atau yang akrab disapa Vano, mengaku sempat mengobrol dengan anak bungsunya itu tragedi Stadion Kanjuruhan Sabtu (1/20/2022) lalu.
Dalam obrolan terakhirnya, Vano sempat berkata akan mengendarai sepeda motor matik yang selama ini dipakai untuk berpergian. "Sabtu (1/10/2022) pagi dia bangun. Kan dia PKL (praktik kerja lapangan). Jadi, di rumah. Waktu bangun pagi itu, saya tanya 'Nak, enggak PKL, libur Yah," ucap Arif saat menirukan obrolan terakhirnya kepada Vano.
Baca Juga : Atasi Kasus Gagal Ginjal Anak, Menkes Bakal Datangkan Obat Fomepizole dari Singapura
Mendapat jawaban tersebut, ayah korban akhirnya berinisiatif menyervis sepeda motor yang selama ini dipakai anaknya tersebut. "Ya sudah kalau libur, sepeda motormu tak betulin (servis)," kata ayah korban saat mengenang.
Mengetahui sepeda motor miliknya hendak diservis ke bengkel, remaja 17 tahun itu meminta kepada ayahnya untuk tidak terlalu lama saat ke bengkel.
"Nanti mau saya pakai lo Yah. Ya sudah kalau memang mau kamu pakai dan ayah belum pulang, jemput aku di bengkel ya," timpal pria 48 tahun ini saat menirukan perkataan anaknya.
Namun, proses servis kendaraan milik Vano tersebut tidak berlangsung lama. Hingga akhirnya, setelah dibawa ke rumah, malam harinya Vano bergegas pergi meninggalkan rumahnya yang beralamat di Jalan Kebonsari RT 4, RW 1, Kebonsari, Ngebruk, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022).
"Kebetulan sebelum magrib saya sudah pulang dari servis, ya sudah itu akhirnya (Vino berangkat)," ucap Arif.
Semula ayah korban tidak tahu anaknya hendak pergi ke Stadion Kanjuruhan. Sebab, sesaat sebelum pergi menyaksikan Arema FC melawan Persebaya Surabaya, Vano hanya berpamitan kepada ibunya.
Baca Juga : Wali Kota Sutiaji Segera Salurkan Bantuan untuk Korban Luka-Luka Tragedi Kanjuruhan
"Awalnya saya nggak tahu. Makanya saya tanya kemana dia kok tidak pulang-pulang," timpalnya.
Ternyata sepeda motor yang diservis oleh Arif tersebut mengantarkan Vino untuk pergi selama-lamanya. Remaja 17 tahun itu merupakan korban meninggal dunia ke-134 dalam tragedi Kanjuruhan.
Saat tragedi Kanjuruhan Sabtu (1/10/2022) malam hingga Minggu (2/10/2022) dini hari, Arif berusaha mencari keberadaan putranya yang tak kunjung pulang. "Saya sempat tanya ke ibunya, dia pakai baju dan celana warna apa. Karena memang saya tidak tahu, tidak menyangka. Kecuali pas ricuh, saya tahu kejadiannya Lha ini saya gak tau apa-apa, pokoknya berangkat mencari dia. Temannya PKL ditelepon juga gak ada yang tahu keberadaan anak saya," tukasnya
Sementara itu, dari informasi yang di himpun Jatim Times, Jumat (21/10/2022) malam, pihak keluarga menggelar doa bersama. Mereka berharap, Vano bisa tenang dan mendapatkan tempat yang layak di sisi Tuhan.