JATIMTIMES - Wali Kota Malang Sutiaji menemui massa aksi yang bergerak masuk ke halaman Balai Kota Malang untuk menyalurkan aspirasinya dalam pengusutan tuntas kasus tragedi Stadion Kanjuruhan yang menewaskan 133 orang.
Ketika keluar menemui massa, orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang itu disambut hangat oleh massa aksi yang ketika menunggu kehadiran Sutiaji. Sesekali ratusan orang itu menyanyikan lagu kebanggaan Aremania.
Massa juga turut membawa spanduk dengan beragam tulisan. Di antaranya "Keep Strong Arema", "Tugasmu Hanya Mengayomi Bukan Membunuh", "Kadit Mencla Mencle Usut Tuntas", "Menolak Lupa 01.10.2022", "No Justice No Peace".
Sutiaji pun menanggapi desakan aspirasi dari massa aksi tersebut agar kasus tragedi di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu 1 Oktober 2022 pasca laga Arema FC vs Persebaya dapat diusut tuntas dan dibuka seterang-terangnya.
"Usut tuntas sudah menjadi komitmen kita semua. Ayo kita kawal terus sambil kita berdoa. .udah-mudahan saudara kita yang dipanggil diterima dibsisi Allah SWT," ujar Sutiaji di hadapan massa aksi, Kamis (20/10/2022).
Sutiaji juga mengajak ratusan massa aksi untuk duduk bersama dan secara spontan Sutiaji memimpin doa bersama untuk 133 orang yang telah meninggal dunia agar amal ibadahnya diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
Kemudian, Sutiaji memberikan apresiasi kepada massa yang melakukan aksi demonstrasi secara damai, tertib dan tanpa bertindak yang menyalahi peraturan perundang-undangan.
"Kita tunjukkan kepada dunia bahwa Malang cinta damai dan cinta kebersamaan. Mari kita saling mengingatkan. Saya akan terus kawal. Mudah-mudahan proses hukum berjalan dengan baik," ucap Sutiaji.
Baca Juga : Berdalih Pernah Jadi Ketum PSSI, La Nyalla Tak Mau Ikut Campur Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan
Setelah menemui massa aksi dan memimpin doa bersama, Sutiaji pun berdiri dan memekikkan "Salam Satu Jiwa, Arema!". Salam itu pun disambut semangat oleh ratusan massa.
Setelah ditemui Sutiaji, ratusan massa itu pun menuju pintu keluar Balai Kota Malang untuk membubarkan diri secara tertib tanpa pengawalan petugas kepolisian.