JATIMTIMES - Berbagai upaya dilakukan dalam memperingati Hari Santri Nasional (HSN) yang jatuh pada setiap Tanggal 22 Oktober.
Salah satunya ASN di lingkungan instansi pemerintah mengenakan pakaian ala-ala santri.
Baca Juga : Terealisasi 85,43 Persen, Pendapatan BPHTB Kabupaten Malang Capai Rp 128,1 Miliar
Peringatan HSN sendiri ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 22 Oktober 2015 di Masjid Istiqlal Jakarta.
HSN ini bertujuan untuk mengingat dan meneladani semangat jihad para ulama dan santri, dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang digelorakan para ulama.
Di Kabupaten Bondowoso, para pegawai di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bondowoso, diimbau mengenakan pakaian hari santri mulai hari ini, Jumat (14/10/2022).
Berdasarkan surat edaran Pemerintah Daerah Bondowoso tertanggal 12 Oktober 2022, tentang peringatan Hari Santri Nasional 2022.
Dalam surat yang ditandatangani Sekda Bondowoso tersebut dijelaskan tentang tema HSN yakni 'Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan'.
Ada beberapa poin dalam surat edaran tersebut. Yakni diantaranya seluruh ASN maupun non ASN, di lingkungan Pemkab Bondowoso untuk menggunakan pakaian baju muslim mulai Hari Jumat 14 Oktober 2022 sampai dengan Sabtu 22 Oktober 2022 dengan ketentuan berikut ini.
Yakni pria memakai baju muslim, bawah sarung dan atas kopiah. Adapun wanita memakai baju muslimah.
Sekretaris Daerah Bondowoso, Bambang Soekwanto mengatakan, bahwa surat edaran mengenai pakaian dalam momentum Hari Santri Nasional tersebut, tidak lain merupakan salah satu upaya memperingati HSN 2022.
Selain itu kata dia, himbauan mengenakan pakaian ala santri tersebut, tidak lain sebagai wujud penghormatan terhadap perjuangan para ulama dan santri.
Menurutnya, peran ulama dan santri dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia sangat besar. Yakni sebagaimana Resolusi Jihad yang digelorakan oleh Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy'ari.
"Tentu momentum ini harus kita manfaatkan untuk belajar. Tidak hanya simbolis saja, tetapi harus ada nilai-nilai yang bisa kita ambil," jelas dia.
Sekda Bambang berharap, ASN di Kabupaten Bondowoso bisa meneladani perjuangan para santri dan ulama dalam merebut dan memperjuangkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Baca Juga : Wawali Sofyan Edi Ingin Museum di Kota Malang Ramai Dikunjungi, Utamanya Bagi Pelajar
"Tentu hari ini bukan lagi dengan perang. Tapi jihad yang dilakukan adalah menjadi ASN yang baik dan memberikan pelayanan yang maksimal," paparnya.
Sementara salah seorang pegawai di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bondowoso, Hotijah mengaku menyambut baik imbauan dari pemerintah setempat dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2022.
"Ini sangat positif dalam rangka atau sebagai wujud menghargai peran santri ketika ikut berjuang mempertahankan kemerdekaan," kata dia.
Perempuan yang berprofesi sebagai guru tersebut mengatakan, bahwa dirinya bisa bernostalgia dengan adanya aturan tersebut.
"Saya dulu kan santri. Jadi kalau di lingkungan kerja mengenakan baju muslimah, atau melihat orang mengenakan sarung dan kopiah serasa ada di pesantren," jelas dia.
Dia juga menegaskan, bahwa peran santri tidak hanya saat ikut berperang dalam mempertahankan kemerdekaan. Tetapi dalam bidang lainnya juga sangat berjasa.
"Terutama dalam pendidikan keagamaan, pembentukan akhlak generasi muda. Bahkan saat ini santri juga bisa bersaing dalam bidang sains, teknologi dan lain sebagainya," paparnya.
Seperti diketahui, Kementerian Agama mengeluarkan SE Menag 13 tahun 2022 tentang Hari Santri 2022 sebagai acuan pelaksanaan bersama-sama agar lebih meriah dan sesuai kekhidmatan hari yang bersejarah ini.
Sebagaimana diketahui bersama, Hari Santri memiliki rujukan sejarah yakni "Resolusi Jihad" yang berisi fatwa kewajiban berjihad bagi umat muslim demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Hari Santri Nasional atau HSN 2022 masih berada dalam masa Pandemi COVID-19 dan seluruh pelaksanaan kegiatan Peringatan Hari Santri 2022 disesuaikan dengan kemampuan masing-masing, mengedepankan prinsip-prinsip kesederhanaan dan kekhidmatan.