free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Pemulihan Infrastruktur Butuh Waktu Lebih dari 1 Bulan, Kawasan Wisata Pantai Gemah dan Midodaren Ditutup Sementara 

Penulis : Muhamad Muhsin Sururi - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

13 - Oct - 2022, 03:06

Placeholder
Bupati Tulungagung Maryoto Birowo saat dikonfirmasi usia upacara peringatan Hari Jadi ke- 77 Provinsi Jawa Timur di halaman Kantor Pemkab. Rabu, 12/10/2022. (Foto: Muhsin/TulungagungTIMES)

JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung, untuk sementara menutup kawasan Pantai Gemah dan Midodaren. Hal ini dilakukan karena 2 kawasan wisata di Tulungagung itu telah dilanda bencana alam banjir bandang.

Selain kawasan wisata yang rusak parah diterjang banjir, akses jalan menuju kedua tempat wisata itu juga rusak parah tertimbun bebatuan dan tanah longsor.

Baca Juga : Kementerian Kelautan Bareng KAI Siapkan Alternatif Cepat Pengiriman Ikan Gunakan Kereta Api

"Pemulihan membutuhkan waktu lebih dari 1 bulan, karena batu-batu yang jatuh itu sebesar motor juga perlu di bersihkan. Untuk sementara akses ke pantai Gemah dan Midodaren di tutup," kata Bupati Tulungagung Maryoto Birowo usai upacara peringatan Hari Jadi ke- 77 Provinsi Jawa Timur di halaman Kantor Pemkab setempat. Rabu (12/10/2022).

Bupati mengungkapkan, terkait dengan bencana alam yang melanda kawasan pantai Gemah, sudah mendapat perhatian dari Pemkab Tulungagung. Bahkan Forkopimda Tulungagung sudah turun ke lapangan untuk mencatat kondisi bencana alam.

Selain itu, Forkopimda Tulungagung juga sudah melakukan rapat koordinasi untuk membahas langkah-langkah prioritas penanganan bencana alam di kawasan wisata itu.

"Kita sudah lakukan pembahasan apa saja yang perlu ditangani, diantaranya kepada masyarakat yang terdampak langsung seperti rumahnya rusak kita bantu, dan yang gagal panen kita santuni dengan sembako," ungkapnya.

Untuk perbaikan infrastruktur, Maryoto mengaku, pihaknya sudah melakukan perbaikan dan mencicil perbaikan rumah warga yang mengalami kerusakan akibat bencana alam itu.

Pemkab Tulungagung juga sudah menyiapkan anggaran kurang lebih Rp 1,7 miliar yang bersumber dari APBD 2022 dengan pos anggaran BTT (Biaya Tak Terduga).

Baca Juga : Banjir Luapan Kerap Jadi Langganan Saat Hujan di Kota Batu, Kata Dewanti Ini Penyebabnya

"Mitigasinya harus baik, selain kita turun yang selalu ada di lokasi adalah Bhabinkamtibmas dan Babinsa untuk memberikan saran apa saja yang akan dilakukan," tuturnya.

Menurut Maryoto, dalam setiap melakukan pembangunan dampak bencana alam, pihaknya selalu mengacu hasil dari rapat Forkopimda Tulungagung. Hal itu dilakukan, agar pembangunan yang dilakukan bisa sesuai dengan aturan yang berlaku sehingga secara hukum tidak salah.

Untuk alat berat, kata Maryoto, pihak Pemkab sudah menerjunkan di titik lokasi Desa Gamping, jika di lokasi itu sudah selesai, alat berat akan ditarik ke selatan untuk membersihkan puing-puing bencana yang ada di Pantai Gemah dan Midodaren.

"Disana (Desa Gamping) alat berat milik Pemkab digunakan untuk manrik lumpur dan rumpun bambu yang menyumbat sungai. Setelah itu kita tarik ke selatan," tutupnya.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Muhamad Muhsin Sururi

Editor

Sri Kurnia Mahiruni