JATIMTIMES - September 2022, terjadi inflasi sebesar 1,06 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 112,02. Dari 8 kota IHK di Jawa Timur, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Surabaya sebesar 1,52 persen dan terendah terjadi di Kota Banyuwangi sebesar 0,87 persen.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang, Samsun Hadi, menyampaikan, inflasi pada September 2022 disumbang oleh inflasi yang terjadi di hampir seluruh kelompok pengeluaran. Menurut, terdapat tiga kelompok pengeluaran yang menjadi penyumbang inflasi terbesar.
Baca Juga : Kampoeng Heritage Kajoetangan Dibuka Kembali, Pedagang Bakso Lumayan Sumringah
"Tiga kelompok pengeluaran tersebut, yakni transportasi dengan andil 1,19 persen (mtm), perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,03 persen (mtm) serta perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,03 persen (mtm)," jelasnya.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang cukup besar pada kelompok pengeluaran. Kelompok transportasi mengalami kenaikan sebesar 8,89 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,54 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,51 persen, kelompok Rekreasi, Olahraga dan Budaya sebesar 0,29 persen.
Selain itu, kenaikan juga terjadi pada kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,25 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,15 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,12 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,08 persen.
Berdasarkan komoditasnya, inflasi bulan September 2022 di Kota Malang didorong oleh kenaikan harga bensin dengan andil 1,18 persen (mtm), beras 0,08 persen (mtm), solar 0,05 persen (mtm), rokok kretek filter 0,04 persen (mtm) dan angkutan dalam kota 0,04 persen (mtm).
"Kenaikan harga BBM berdampak pada terjadinya second-round effect utamanya pada tarif angkutan dalam kota," katanya.
Baca Juga : Ketua Pagar Nusa Kota Malang Terpilih, Nu Wahyu: Ingin Kembalikan Kejayaan Pagar Nusa Kota Malang
Komoditas teratas yang memberikan andil atau sumbangan deflasi yang menahan laju inflasi, antara lain: angkutan udara, daging ayam ras, minyak goreng, cabai merah, tomat, bayam, jagung manis, bawang merah,telur ayam ras, emas perhiasan.
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, mengatakan IHK Kota Malang pada September 2022 mengalami inflasi sebesar 1,06 persen (mtm). secara tahun kalender Desember 2021-September 2022, tercatat mengalami inflasi masing-masing sebesar 5,83 persen (ytd).
"Sedang tingkat inflasi dari tahun ke tahun September 2022 terhadap September 2021, sebesar 7,08 persen (yoy),"jelasnya melalui rilis