JATIMTIMES - Banjir yang melanda Desa Demuk, Kecamatan Pucanglaban, Kabupaten Tulungagung hampir terjadi setiap tahun. Desa yang berada diatas Luk Songo atau tepatnya di atas bukit ini sering terjadi banjir akibat ada wilayah seperti cekungan yang jadipemukiman dan sawah.
Salah satu warga, Huda (50) menyampaikan, untuk banjir kali ini jadi yang cukup merepotkan keluarga dan tetangganya. Pasalnya, hujan terjadi dari sore hingga pagi harinya lagi. "Hujan terjadi mulai jam 16.00 WIB sampai jam 23.00 WIB. Kemudian, hujan reda dan jam 00.00 WIB kembali deras," kata Huda.
Baca Juga : Yayasan LBH Indonesia Paparkan Hasil Investigasi Tragedi KanjuruhanÂ
Karena hujan, Huda dan keluarga serta tetangga kembali tidur. Namun, pada pukul 03.00 WIB, ia terbangun karena air mulai masuk ke dalam rumah. "Segera saya menyelamatkan hasil panen. Saya naikkan ke tempat yang lebih tinggi agar tidak basah," ujarnya.
Karena begitu cepat air menggenang, hanya gabah yang bisa diselamatkan. Sementara, puluhan zak pupuk terendam air hingga mencair. "Tapi pupuk sudah tidak bisa dipakai lagi karena terendam," ungkapnya.
Tak berhenti di situ, saat hari mulai terang, Sabtu (8/10/2022), Huda dan tetangga lainnya membantu warga yang terjebak di dalam rumahnya. "Evakuasi warga hingga pagi, kemudian bantuan mulai datang," jelasnya.
Bantuan yang dimaksud, ada yang dari Polres Tulungagung berupa beras dan sejumlah uang sebanyak 20 paket. Kemudian, bantuan dari pemdes dan kecamatan juga diterima warga yang terdampak banjir.
Sementara itu, sungai di Tulungagung juga banyak yang tersumbat akibat material sampah. "Sampah berhenti di bawah jembatan, kalau warga tidak membersihkan bisa saja semakin banyak air jembatan jebol," kata Syaifudin saat membersihkan sampah di jembatan Dusun Pasir, Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol.
Baca Juga : Anak Polisi Korban Tragedi Kanjuruhan Ungkap Ingin Jadi Polisi di Depan Kapolda
Ia bersama warga yang lain, berharap pemerintah lebih tanggap agar disediakan alat berat yang dapat secepatnya menjangkau lokasi tumpukan sampah jika banjir terjadi. "Sebaiknya memang ada alat berat khusus yang segera bisa datang untuk membersihkan sampah yang menumpuk karena tersangkut penyangga jembatan," harapnya.
Kejadian banjir dan meluapnya air di sejumlah tempat di Kabupaten Tulungagung ini direspon Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dengan cepat. Saat dikonfirmasi, Kepala BPBD Robinson Nadaek menyatakan, status wilayah Kabupaten Tulungagung siaga sebagai upaya antisipasi banjir yang lebih besar.