JATIMTIMES - Puluhan rumah di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran Banyuwangi terendam banjir. Tidak hanya rumah warga, Kantor Camat dan Puskesmas juga tidak luput dari terjangan banjir. Banjir ini juga mengakibatkan aktivitas warga setempat sempat lumpuh.
Menurut Plt Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Ilzam Nuzuli banjir besar yang terjadi disebabkan oleh hujan deras yang terjadi pada Jumat sore hingga Sabtu Pagi (7-8/10/2022).
Baca Juga : Wali Kota Malang Sutiaji Ucapkan Terima Kasih kepada Polisi Telah Tetapkan 6 Tersangka Tragedi Kanjuruhan
"Kurang lebih ada 34 rumah di sejumlah dusun yang ada di Desa Sumberagung yang terendam banjir sehingga aktivitas warga sempat lumpuh," kata Ilzam.
Dia menuturkan ketinggian banjir yang terjadi di Desa Sumberagung cukup bervariatif, mulai dari yang setinggi mata kaki sampai dengan yang setinggi lutut orang dewasa.
"Akses jalan utama depan kantor Kecamatan Pesanggaran tinggi air kisaran 40 cm dan juga berarus deras sehingga mengganggu dan membahayakan pengguna jalan," tambahnya.
Saat ini, Tim BPBD Banyuwangi bersama TNI-Polri, pemerintah kecamatan dan desa serta warga setempat masih melakukan upaya pembersihan sisa banjir. Tim juga sembari melakukan assessmen untuk menghitung kerugian yang ditimbulkan akibat terjadinya banjir.
Camat Pesanggaran, R. Agus Mulyono menuturkan ketika musim penghujan dengan intensitas tinggi untuk sungai Gonggo sering terjadi air meluap dan masuk ke jalan jalan dan pemukiman warga.
Menurut dia kejadian banjir di Dusun Silir Baru Desa Sumberjambe dan Dusun. Ringinagung Desa / Kecamatan Pesanggaran akan surut dengan sendirinya dengan aliran sungai yang mengarah ke laut. “Apabila hujan terus menerus akan lambat surutnya apalagi pada saat air laut pasang dan menambah tinggi genangan air ke rumah warga,” jelas Agus melalui WA pada Sabtu (08/10/2022).
Sebenarnya pemerintah sudah melakukan beberapa antara lain; normalisasi sungai Gonggo sudah dilakukan sampai muara dan sudah diperlebar. Kemudian penyempitan sungai juga sudah ditangani dengan program pelebaran. Selanjutnya dilakukan pengangkatan sedimen baik oleh DPU Pengairan maupun oleh PT BSI, tambahnya.
Dalam upaya mencegah dan menanggulangi, Cama bersama Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan Pesanggaran memberikan saran masukan untuk tindak lanjut, antara lain; pertama Kali Afoor Kaliwuluh) sudah menurun kualitasnya perlu normalisasi lanjutan. Kedua perlu pembangunan drainase di sepanjang jalan pertigaan Lowi ke timur dan keselatan “Perlu perbaikan drainase di sepanjang jalan yang ditutup oleh warga didepan rumahnya,” pungkas Agus.
Baca Juga : Banyuwangi Tawarkan Objek Spot Selfie Posbox dan Berkirim Surat di Dalam Laut Grand Watudodol
Seperti diberitakan sebelumnya sebagian wilayah di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, telah memasuki musim penghujan lebih awal.
Berdasarkan pemetaan yang dilakukan oleh BPBD Banyuwangi terdapat 17 kecamatan di Kabupaten Banyuwangi yang masuk daerah rawan dilanda bencana banjir.
Dari belasan kecamatan tersebut dibagi menjadi dua tingkat kerawanan, yaitu tingkat kerawanan banjir tinggi dan sedang.
Adapun wilayah yang masuk kategori tingkat kerawanan bencana banjir tinggi ada 10 kecamatan, yaitu; Kecamatan Banyuwangi, Kabat, Kalibaru, Kalipuro, Licin, Muncar, Pesanggaran, Rogojampi, Siliragung, dan Kecamatan Wongsorejo.
Sedangkan wilayah yang masuk tingkat kerawanan bencana banjir sedang meliputi Kecamatan Bangorejo, Blimbingsari, Cluring, Gambiran, Genteng, Giri dan Kecamatan Glagah serta sebagian kelurahan di Kecamatan Banyuwangi.
Dalam upaya mencegah dan menanggulangi terjadinya korban baik jiwa dan harta BPBD Banyuwangi juga mengimbau agar masyarakat lebih hati-hati dan waspada terutama yang tinggal di wilayah rawan bencana banjir.