JATIMTIMES - Viral sebuah video pemuda suporter Arema berkaos putih yang kebingungan mencari jalan keluar lantaran sudah tidak sanggup bernafas di kepungan gas air mata yang memenuhi Stadion Kanjuruhan.
Dalam video yang diunggah ulang oleh akun Instagram @viralinbos itu memperlihatkan pemuda mengenakan kaos putih yang kebingungan mencari jalan keluar.
Baca Juga : Setelah Iwan Fals, Sinden Sindy Purbawati Juga Merilis 'Kidung Kanjuruhan'
Pemuda itu juga terlihat sudah kehabisan oksigen lantaran menghirup gas air mata terlalu banyak. Beberapa kali pemuda itu sampai batuk parah lantaran sesak yang diakibatkan oleh gas air mata yang ditembakkan para aparat kepolisian.
Dengan wajah yang sudah memulai memucat dan tubuh yang dipenuhi dengan keringat, pemuda berkaos putih itu terlihat terus berlari menghindari kerusuhan dan berusaha untuk keluar dari area Stadion Kanjuruhan.
Video tersebut kemudian ramai dikomentari warganet yang tak tega melihat pemuda di dalam video tersebut.
"Ga tega liatnya y Allah anak gw lelaki mendingan w suruh main hadro aja lah yang bagus dr pd nonton sepak bola ngeri," tulis komentar @chabienda.
"Gas air mata vs air mata ibu," sahut komentar @indahmonyet.
"bt pelajaran d ambil hikmahny..kira2 apakh nnti msh ada kerusuhan bola lg y..," sahut akun @liliksuharmi6.
Baca Juga : Fashion Show Balenciaga Banjir Lumpur, Warganet Pertanyakan Konsep Catwalksnya
Tragedi Kanjuruhan Malang yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022) kemarin merupakan tragedi terbesar kedua yang menewaskan 131 jiwa.
Sementara tragedi yang paling banyak memakan korban jiwa dalam sejarah sepakbola terjadi di Lima, Peru, pada tahun 1964. Pada saat itu 328 lebih nyawa suporter melayang.
Tragedi Stadion Kanjuruhan itu terjadi akibat sikap represif aparat, saat memukul mundur suporter yang masuk ke lapangan usai laga Arema FC vs Persebaya. Puncaknya saat gas air mata ditembakkan ke berbagai penjuru stadion.
Tragedi Stadion Kanjuruhan itu mendapat perhatian seluruh dunia. Selain itu, tragedi tersebut juga mendapat pinalti yang cukup berat dari FIFA. Sanksi yang didapat oleh Indonesia imbas dari Tragedi Stadion Kanjuruhan adalah 8 tahun lamamya Indonesia dibekukan dari dunia sepak bola.