JATIMTIMES - Aksi kepedulian dilakukan oleh belasan ribu Jamaah Sholawat Riyadlul Jannah pada Selasa (4/10/2022) malam. Dalam kegiatan sholawat yang digelar di Karangploso tersebut jamaah Sholawat Riyadlul Jannah berkolaborasi dengan Majelis Ta'lim Roudlotul Muttaqin sekaligus menggelar tahlil dan doa bersama untuk korban meninggal pada tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022).
Dalam kesempatan tersebut, juga dihadiri langsung oleh pengasuh pondok pesantren (ponpes) Bumi Sholawat KH Agoes Ali Mashuri atau yang akrab disapa Gus Ali, Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Soekarwo, Bupati Malang HM. Sanusi beserta Wakil Bupati (Wabup) Malang Didik Gatot Subroto bersama sejumlah jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) Kabupaten Malang.
Baca Juga : Penuh Rasa Kemanusiaan, Kisah Yanto Sang Penyelamat Tragedi Stadion Kanjuruhan
"Kita semua tahu ada sebuah musibah besar di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu 1 Oktober 2022 lalu, ada 125 jiwa lebih wafat. Sehingga atas saran KH Ali Maskuri, Bupati Sanusi dan Pakde Karwo untuk sekaligus mendoakan para almarhum yang meninggal di tragedi Kanjuruhan," ujar Khodimul Majelis Roudlotul Muttaqin, Muhammad Radio, Selasa (4/10/2022) malam.
Dengan tahlil dan doa bersama tersebut, ia berharap agar arwah para Supporter Arema FC yang menjadi korban dalam tragedi tersebut bisa mendapat tempat terbaik, yakni di surganya Allah SWT. Termasuk agar keluarga korban bisa diberi ketabahan dan kesabaran dalam menerima takdir Allah.
"Dengan harapan kirim doa dan tahlil malam ini, arwah para pejuang Arema bisa mendapat tempat terbaik di surganya Allah. Yang termasuk riyadlul jannah. Kita ikut prihatin, tentu keluarga besar almarhum dan almarhumah dilanda kesusahan, dengan doa bersama harapan kami keluarga almarhum bisa sedikit terhibur dan menyadari bahwa itu adalah suratan takdir," terangnya.
Kegiatan sholawat sekaligus tahlil dan doa bersama itu berlangsung sangat khidmat. Semua jamaah juga tampak mengikutinya dengan khusyu'. Apalagi, di sela kegiatan, pimpinan majelis mengajak seluruh jamaah melakukan aksi flash mob menggunakan ponselnya masing-masing sembari menyanyikan lagu Arema. Sebagai bentuk keprihatinan atas tragedi yang terjadi.
Sementara itu, Bupati Malang HM. Sanusi mengatakan, jamaah Sholawat Riyadlul Jannah dan Arema merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Oleh karena itu, dalam kasempatan tersebut sekaligus digelar tahlil dan doa bersama bagi para korban Tragedi Kanjuruhan.
"Riyadlul Jannah dan Arema itu menjadi satu kesatuan. Ketika terjadi musibah mendoakan, mau main juga ikut mendoakan. Doa bersama malam ini menunjukan solidaritas dan kepedulian bangsa ini terhadap musibah, maka setelah terjadi meninggal, yang bisa kita lakukan berdoa kepada Allah. Agar yang meninggal bisa diampuni, dan keluarga yang ditinggal bisa diberi ketabahan dan kesabaran oleh Allah SWT," ujar Sanusi.
Baca Juga : Dikira Suporter Jerman, Rupanya Al Ittihad FC yang Melakukan Koreografi Aksara Arab
Dengan hal tersebut, ia berharap bahwa peristiwa yang mengakibatkan 125 orang meninggal dunia tersebut tidak kembali terjadi. Terlebih agar tidak terjadi lagi di dunia persepakbolaan Indonesia.
Selain itu, ia berharap agar kedepannya, olahraga sepak bola bisa menjadi tontonan yang menghibur, tidak menyebabkan kerusuhan, perkelahian bahkan chaos seperti tragedi di Stadion Kanjuruhan 1 Oktober 2022 lalu.
"Dan sepak bola menjadi tontonan yang aman bagi keluarga. Sehingga supporter ke depan fanatik boleh tapi jangan anarkis, dan supporter harus mendukung pemain bisa menang dan pemain sudah berupaya semaksimal mungkin tapi namanya kegagalan itu belum tentu dapat dihindari begitu juga kemenangan belum tentu dapat diraih," pungkas Sanusi.