JATIMTIMES - Yanto, menjadi salah satu penyelamat dalam tragedi usai Liga 1 Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Sabtu (1/10/2022). Bahkan dirinya sendiri tidak tertolong dalam insiden tersebut.
Kisah Yanto tersebut kemudian diangkat oleh DAAITVIndonesia melalui video ilustrasi. Dalam video tersebut menceritakan secara detail saat Yanto membantu beberapa orang penonton lainnya yang sudah lemas di tribun untuk bisa bangkit dan keluar dari area stadion.
Baca Juga : Dikira Suporter Jerman, Rupanya Al Ittihad FC yang Melakukan Koreografi Aksara Arab
Pada awalnya, Yanto berlari dan hendak meninggalkan Stadion Kanjuruhan seorang diri, namun ia kembali masuk untuk menyelamatkan orang-orang yang ia lihat terhimpit dan terinjak.
Yanto berhasil menyelamatkan beberapa penonton yang sudah tidak berdaya, hal itu ia lakukan sampai menyelamatkan banyak nyawa.
Namun, setelah menyelamatkan banyak nyawa Yanto sendiri malah tidak tertolong. Yanto tercatat sebagai salah satu korban tragedi Kanjuruhan, Malang.
Yanto tidak memikirkan dirinya sendiri karena ia masih memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi dan peduli akan sesama.
Unggahan di TikTok itupun langsung dibanjiri komentar warganet yang banyak mendoakan almarhum Yanto.
Yunita Raina "ya Allah gak terasa nangis bacanya tanpa memperdulikan keselamatan dirinya sendiri rela menolong orang lain"
Anisa "Amalan apa hingga Allah mengijinkan mu beramal baik disaat hembusan nafas terakhir, surga tempatmu mas Yanto, Afatihah"
Motivator Siswa "Semoga sahid kepergianmu, karena berkorban menolong orang2 sebelum kamu pergi dari dunia ini. Surga menantimu Bapak Yanto"
Wagimaharifin "hatimu benar2 mulia semoga husnul khatimah"
Baca Juga : Tawuran Bawa Sajam, Pelajar SMK Sumberbaru Kritis
Dalam unggahan itupun diselipkan pesan bahwa rasa kemanusiaan bisa mengalahkan ego dan fanatisme, sehingga banyak nyawa yang bisa diselamatkan.
Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang tercatat sebagai tragedi sepakbola terbesar ke-2 di dunia yang menelan banyak korban.
Akibat dari tragedi besar tersebut, dunia sepak bola mengalami duka yang sangat amat mendalam.
Selain itu, dampak besar lainnya dari Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang itu adalah Liga Indonesia dibekukan selama 8 tahun lamanya.