JATIMTIMES - Setelah mendalami 32 rekaman CCTV di beberapa area kawasan Stadion Kanjuruhan, Tim Labfor yang dilibatkan dalam penyidikan berhasil menguak enam titik yang menyebabkan korban terbanyak dalam tragedi Kanjuruhan.
Kepala Divisi (Kadiv) Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menjelaskan, ke-6 titik tersebut meliputi pintu masuk stadion mulai dari pintu tiga hingga 13. "Kemudian untuk Labfor hari ini masih mendalami enam titik CCTV, khususnya di pintu 3, 9, 10, 11, pintu 12, dan pintu 13. Iya, jadi dari 32 itu (CCTV) yang telah dianalisa. Masih perlu didalami, itu di enam titik CCTV yang sudah saya sebutkan tadi," terang Dedi, Selasa (4/10/2022).
Baca Juga : Dua Perwira Tinggi Polisi Beda Jawaban Saat Ditanya Penangkapan Aremania, Mana yang Benar?
Dalam sesi jumpa pers di depan ruangan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Malang, Dedi menyebut jika pendalaman rekaman CCTV di enam titik yang masih didalami Tim Labfor tersebut perlu dilakukan guna mengungkap penyebab maupun fakta kejadian saat tragedi Kanjuruhan berlangsung.
"Kenapa di enam titik CCTV ini yang didalami oleh Labfor, karena dari hasil analisa sementara di sinilah titik jatuhnya korban yang cukup banyak," jelasnya.
Mengingat perlunya pendalaman lebih lanjut terutama di enam titik rekaman CCTV, Dedi mengaku jika saat ini Tim Investigasi bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah menginstruksikan kepada Tim Labfor untuk lebih teliti dan jeli.
"Oleh karena itu perlu ketelitian dan kehati-hatian juga dari Labfor," ungkap Dedi dihadapan puluhan awak media yang meliput.
Nantinya, masih menurut Dedi, dari hasil pendalaman rekaman CCTV yang dilakukan oleh Tim Labfor tersebut akan dijadikan sebagai acuan guna menetapkan tersangka maupun penyidikan lebih lanjut.
Baca Juga : Penuhi Keterwakilan Perempuan, Pendaftaran Panwaslu Khusus Kecamatan Batu dan Junrejo Diperpanjang
"Agar nanti bisa dijadikan sebagai alat bukti bagi penyidik, sebelum penyidik nanti tentunya menetapkan tersangka terhadap seseorang," tukasnya.
Sebagaimana yang sudah diberitakan, hingga Selasa (4/10/2022) jumlah korban kericuhan Kanjuruhan yang dinyatakan meninggal dunia ada 125 orang. Sedangkan yang mengalami luka-luka tercatat ada 467. Dari jumlah korban yang mengalami luka tersebut, hingga saat ini ada 59 orang yang masih menjalani perawatan medis di Rumah Sakit.