JATIMTIMES - Beredar informasi bahwa seorang Aremania ditangkap lantaran diduga memviralkan video kekacauan saat tragedi Stadion Kanjuruhan 1 Oktober 2022 lalu. Anehnya, perbedaan pendapat justru datang dari dua perwira tinggi (pati) Polri yakni Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo dan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta.
Di depan IGD RSSA Malang, Irjen Dedi Prasetyo saat jumpa pers mengumumkan jumlah pasien Tragedi Stadion Kanjuruhan yang masih dirawat. Di tengah jumpa pers, salah satu wartawan menanyakan kebenaran dari informasi ada satu Aremania yang ditangkap.
Baca Juga : Detik-detik Balita di Ngunut Ditemukan Tewas di Dasar Kolam
“Tidak ada, kami luruskan itu tidak ada,” kata Irjen Dedi singkat, Selasa (4/10/2022).
Meski pertanyaan kembali dilontarkan, jawaban Irjen Dedi tetap sama dan tidak berubah. Namun dari pengamatan wartawan media ini, saat Irjen Dedi menjawab pertanyaan wartawan, Irjen Nico sempat mengeluarkan suara. Sayangnya suara tersebut lirih dan tak bisa didengar oleh seluruh wartawan.
Tapi, wartawan media ini mendengar bahwa Irjen Nico mengatakan bahwa Aremania yang tertangkap itu sudah dikembalikan. “Sudah dikembalikan, sudah dikembalikan,” kata Irjen Nico lirih dari belakang Irjen Dedi.
Irjen Dedi kemudian menutup konferensi pers itu tanpa ada pertanyaan kembali. Sebagai informasi, Irjen Dedi sebelumnya juga menyampaikan bahwa korban meninggal dari tragedi Stadion Kanjuruhan ada sebanyak 125 jiwa.
Baca Juga : Trauma Mendalam usai Alami KDRT, Lesty Kejora Tak Mau Tinggal Serumah dengan Rizky Billar
Sebagai informasi, viral di sejumlah WhatsApp Grup (WAG) ada seorang Aremania yang ditangkap di salah satu stasiun di Malang. Saat itu Aremania tersebut akan berangkat ke Jakarta untuk memenuhi undangan dari program televisi bernama Mata Najwa.
Di sana, Aremania itu akan dimintai keterangan seputar kejadian tragedi Stadion Kanjuruhan 1 Oktober 2022. Karena dalam peristiwa itu, 125 orang tewas diduga kehabisan oksigen hingga sesak nafas dan terinjak-injak karena pintu yang tak kunjung dibuka. Belum sampai berangkat naik kereta api, Aremania tersebut justru ditangkap orang yang diduga dari pihak kepolisian.