JATIMTIMES - Dikutip dari instagram @arema_bluearema, inilah berbagai sudut pandang dari sisi Aremania yang berada di lokasi tragedi Kanjuruhan.
Dalam unggahannya, slide pertama judul besar bertuliskan "Kesaksian dari Sudut Pandang Kami yang Di Tribun".
Baca Juga : Bersama Aremania, Pemkab Blitar dan Forkopimda Gelar Doa Bersama untuk Korban Tragedi Kanjuruhan
"Sepanjang 90+ menit laga berjalan lancar dan tertib, hanya ada keributan kecil di tribun berdiri area gate 12. Tapi bisa dikendalikan dan terpantau telah kondusif," tulisan dalam unggahan akun tersebut.
Slide kedua, berisi video usai pertandingan, dimana para Aremania turun ke lapangan. Dalam tulisannya disebutkan sebagian besar suporter tidak berniat merusuh, mereka hanya ingin menyapa dan memberi semangat pemain. Terlihat mereka memeluk Maringa, salah satu pemain Arema FC.
"Terbukti di video YouTube RCB FM. (Video ini kondisi pemain Persebaya sudah diamankan ke looker room)," penjelasan unggahan akun tersebut.
Pada slide ketiga, berisi video saat pihak keamanan menembakkan gas air mata.
"Inilah momen ketika pihak pengaman menembakkan gas air mata ke arah tribun yang notabene tidak ikut turun ke lapangan dan masih dalam kondisi penuh penonton," sebutnya.
Usai terjadi penembakan gas air mata, suporter berlarian ke luar stadion. "Kacau dan panik kondisi di tribun saat diberondong kepulan gas air mata," ungkapnya sambil memperlihatkan video kepulan gas air mata dari sisi penonton di tribun.
Slide selanjutnya, diperlihatkan video suporter yang terjebak tak bisa keluar dari stadion. Karena beberapa pintu keluar masih terkunci.
"Ini kondisi dimana massa suporter berusaha keluar stadion untuk menghindari kepulan asap gas air mata, terlihat gerbang stadion tertutup," ucapnya sambil menautkan video puluhan orang berdesak-desakan ingin keluar stadion tapi ditutup.
"Ini kondisi momen saat massa suporter saling berinjak-injak berdesakan di tengah pedih dan sesaknya dada oleh kepulan asap gas air mata," keterangan dalam unggahan tersebut.
Baca Juga : Do'a dari Kediri untuk Korban Tragedi Kanjuruhan
Kemudian slide selanjutnya berisi foto nampak dari luar stadion. Dimana ventilasi sebelah pintu keluar stadion jebol.
"Ketika para suporter berusaha keluar stadion dan menghindari kepulan asap gas air mata, mereka mendapati gerbang di beberapa gate dalam kondisi tertutup. Sehingga mereka akhirnya menjebol angin-angin ventilasi demi bisa keluar dalam kondisi saling terinjak dan sesak," tulisnya.
Di slide terakhir, akun tersebut mengeluhkan bahwa pasca kejadian, suporter merasa terus disudutkan atas tragedi Kanjuruhan.
"Seluruh mata pasti tertuju pada Malang Arema dan Aremania. Kami menjadi sasaran cacian penyebab liga dibekukan dan lain-lain," tulisnya.
"Tapi apakah kalian tau kondisi asli di lapangan? Andaikan saja kalian mengalami atau bahkan keluargamu menjadi salah satu korban, kalian akan paham," kelanjutan tulisannya.
"Semua pihak harus introspeksi dan usut tuntas musibah besar ini. Sabtu kelabu. Kisah pilu sepak bola Malang dan Nasional. Tenang di tribun barumu kawan-kawanku," tutupnya.