JATIMTIMES - Tanpa disangka, bahasa Indonesia ternyata memiliki kesamaan dengan bahasa dari luar negeri. Dan beberapa di antaranya bahkan bukan dari negara tetangga.
Baru-baru ini, viral di sejumlah WhatsApp Grup (WAG) video yang menunjukkan bahasa Indonesia memiliki kesamaan dengan bahasa dari negara lain.
Baca Juga : Tiga Kali Terpilih Jadi Ketua PBSI Kota Malang, Ini yang Akan Dilakukan Heri Mursid
Diperkirakan, kesamaan bahasa karena dipengaruhi hubungan antara Indonesia dengan negara-negara tersebut sejak dulu, baik pada masa penjajahan hingga adaptasi bahasa.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut 7 negara yang memiliki kosakata bahasa sama dengan Indonesia. Apa saja?
1. Belanda
Negara Belanda tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Sebab, negeri kincir angin itu menjajah Indonesia selama kurang lebih 350 tahun. Maka tak heran, apabila ada kosakata kedua negara yang hampir menyerupai dari segi ucapannya.
Bahasa-bahasa yang sama antara Indonesia dan Belanda ini mulai dari percakapan sehari-hari, nama benda, hingga nama-nama makanan. Berikut tujuh di antaranya:
Antik = Antiek
Andil = Aandeel
Ritsleting = Ritsleting
Rem = Rem
Pistol = Pistool
Tas = Tas
Kopi = Kopie
2. Arab
Sebagian bahasa Indonesia diperkirakan juga hasil adaptasi dari kosakata Arab. Hal ini tak lepas dari peran para pedagang dari Jazirah Arab dulu yang berniaga sekaligus menyebarkan Islam ke nusantara.
Beberapa kosakata Indonesia yang mirip dengan bahasa Arab, dan biasa digunakan dalam percakapan sehari-hari. Berikut tujuh di antaranya:
Mustahil = Mustahil
Sabar = Sabr
Kamis = Khamis
Jadwal = Jadwal
Asli = Asli
Miskin = Miskin
Nafas = Nafas
3. Afrika Selatan
Jangan heran, bahasa Afrika Selatan juga punya kemiripan dengan kosakata Indonesia, lho. Bahkan memiliki persamaan pengucapan dan arti, meski tak ada riwayat sejarah penjajahan antar kedua negara ini.
Berikut di antaranya kosakata kedua negara tersebut yang sama-sama mirip:
Kamar = Kamer
Keran = Kraan
Selamat = Slamat
Kalkun = Kalkoen
Wortel = Wortel
Ember = Emmer
Gorden = Gordyn
Terimakasih = Tramakasie
4. Portugal
Seperti halnya Belanda, bangsa Portugis pernah menjajah sebagian wilayah nusantara. Hal ini tentu juga berpengaruh kepada bahasa yang digunakan masyarakat saat itu hingga turun temurun sampai saat ini.
Ada beberapa kosakata milik Indonesia terdengar mirip dengan bahasa Portugal. Beberapa kosakata tersebut, tujuh di antaranya:
Bola = Bola
Mentega = Manteiga
Sepatu = Sapato
Pita = Fita
Bendera = Bandeira
Palsu = Falso
Gereja = Igreja
5. Irak, Afganistan, Uzbekistan (Bahasa Persia)
Pengaruh Persia terhadap Indonesia kebanyakan dalam bidang kebudayaan, pemikiran, kesusastraan, hingga ajaran tasawuf atau sufisme. Tak heran jika ada kosakata Indonesia ada yang mirip bahasa Persia, terutama dari segi pengucapan.
Wilayah Persia di antaranya meliputi Irak, Iran, Afganistan hingga Uzbekistan. Berikut tujuh kosakata Indonesia mirip Persia:
Nahkoda = Nakhoda
Piala = Peeyale
Nisan = Nisan
Jawab = Javab
Nasihat = Nasihat
Pahlawan = Pahlevan
Kismis = Keshmesh
6. India
India memiliki kosakata, bahasa dan pengucapan yang serupa dengan Indonesia. Hal ini dikarenakan, hubungan antara Indonesia dan India sudah terjalin sejak lama melalui perniagaan.
Tak hanya itu saja, bahkan budaya, tradisi, agama, dan bahasa juga memiliki kesamaan antar keduanya. Berikut ini tujuh di antaranya:
Mangga = Manga
Utara = Uttar
Bahasa = Bhasha
Asli = Asli
Kapal = Kappal
Sabun = Shaban
Manusia = Manush
7. Filipina
Filipina memiliki bahasa resmi bernama Tagalog, dan terdengar asing di telinga masyarakat Indonesia. Ternyata, terdapat di antaranya beberapa kosakata Tagalog yang mirip dengan bahasa Indonesia.
Kemiripan kosakata antara Filipina dan Indonesia ini bukan hanya dari pengucapannya saja, tapi juga cara penulisannya pun tak jauh berbeda. Berikut tujuh di antaranya:
Kambing = Kambing
Utang = Utang
Pintu = Pinto
Bulan = Buwan
Takut = Takot
Bola = Bola
Langit = Langit
Sementara itu, saat ini bahasa Indonesia banyak dibicarakan akan didorong untuk menjadi bahasa internasional.
Direktur Jenderal (Dirjen) Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah, menegaskan, upaya internasionalisasi bahasa Indonesia merupakan perwujudan jati diri dan upaya meningkatkan daya saing bangsa.
Baca Juga : September Sip, Tandon Air di Graha Bangunan Diskon 5%
“Bahasa Indonesia juga sebagai salah satu aset daya lunak atau soft power Indonesia yang dapat dimanfaatkan dalam diplomasi publik,” ungkap Faizasyah dikutip Republika.com.
Di sisi lain, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melihat masih ada tantangan yang harus dihadapi untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional.
Di antaranya, masih lemahnya sinergi antar pemangku kepentingan dan beragamnya sikap bahasa para pelaku diplomasi bahasa.
“Dalam dua tahun terakhir banyak pihak melakukan berbagai upaya internasionalisasi Bahasa Indonesia, namun masih sektoral dan dilakukan secara terpisah. Untuk menguatkan posisi Bahasa Indonesia diperlukan sinergi semua sektor dan antaraktor diplomasi bahasa,” kata Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek, E Aminuddin Aziz.