JATIMTIMES - Dinas Tenaga Kerja Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker-PMPTSP) Kota Malang menggelar pelatihan kerja desain grafis. Pelatihan ini diikuti oleh para pencari kerja berjumlah 46 peserta. Pelatihan berlangsung enam hari mulai 12 sampai 17 September 2022 di MaxOne Ascent Hotel Malang.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disnaker-PMPTSP Kota Malang Siti Mahmudah mengatakan, dari 46 peserta yang mengikuti pelatihan kerja desain grafis,l. lima orang di antaranya merupakan penyandang disabilitas dari komunitas Warung Inklusi.
Baca Juga : Peningkatan Mutu SDM, UIN Malang Jalin MoU dengan Pusdiklat Kemenag
Menurut Mahmudah, para penyandang disabilitas juga memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pelatihan kerja serta memanfaatkan peluang kerja yang ada. Pihaknya pun menekankan sesama manusia dan makhluk ciptaan Tuhan tidak boleh saling bertindak diskriminatif.
"Kita kepingin merangkul. Kita mencoba untuk mengikutsertakan ke dalam pelatihan tersebut agar teman-teman yang memiliki kebutuhan khusus itu bisa menciptakan sendiri pekerjaannya dan menambah pengetahuannya," ungkap Mahmudah kepada JatimTIMES.com, Senin (12/9/2022).
Mahmudah mengatakan, pada dasarnya, digelarnya pelatihan kerja desain grafis bertujuan meningkatkan pengetahuan, wawasan, keterampilan dan kompetensi peserta di bidang desain grafis yang dapat dimanfaatkan sebagai bekal mencari kerja atau memulai usaha.
"Pada akhirnya akan dapat meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan masyarakat, serta menekan tingkat pengangguran terbuka Kota Malang," terang Mahmudah.
Dalam pelaksanaan pelatihan kerja desain grafis yang menggunakan dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) tahun anggaran 2022 ini, Disnaker-PMPTSP Kota Malang menggandeng Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) NEC Training Center. Dari enam hari pelaksanaan pelatihan kerja desain grafis, selama lima hari peserta akan diberi materi dan pelatihan serta satu hari terakhir untuk uji kompetensi.
Mahmudah juga menekankan kepada para peserta pelatihan kerja desain grafis ke depan agar dapat membuat desain dengan isi konten positif. Konten-konten yang dibuat harapannya dapat menangkal hoax serta memuaskan konsumen yang menggunakan jasa desainer grafis.
Menurut dia, desainer grafis harus mampu membuat dan memproduksi desain secara visual yang menarik. Sehingga akan memberikan kepuasan konsumen serta sesuai dengan kebutuhan.
"Dengan adanya kegiatan pelatihan ini, pada akhirnya seorang desainer mampu membuat 'brief' dan memberikan supervisi kepada pihak ketiga yang menjadi rekanannya," kata Mahmudah.
Disnaker PMPTSP berharap kepada seluruh peserta pelatihan kerja desain grafis agar dapat memanfaatkan ilmu yang telah diberikan. Selain itu, mereka diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri atau berwirausaha sendiri.
"Atau nantinya kalau bekerja di suatu tempat, sudah mempunyai bekal ilmu. Karena dengan adanya pelatihan seperti ini yang gratis dibiayai DBHCHT itu bisa menambah pengetahuan mereka," tandas Mahmudah.
Lebih lanjut, salah satu peserta pelatihan kerja desain grafis, Vivi Dewi Susanti (30), mengucapkan banyak terima kasih kepada Disnaker-PMPTSP Kota Malang yang telah menyediakan pelatihan kerja secara gratis ini.
"Ya saya senang sekali mendapatkan kesempatan untuk ikut pelatihan kerja secara gratis. Semoga ke depan terus dilakukan untuk memfasilitasi para pencari kerja," pungkas Vivi.