JATIMTIMES- Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar melakukan aksi unjuk rasa ke kampus mereka sendiri, Jumat (9/9/2022). Dalam aksi ini mahasiswa UNU menuntut transparansi dana yang dihimpun dan dikelola oleh pihak kampus.
Informasi yang dihimpun JATIMTIMES, dalam aksi ini mahasiswa juga mengecam pencabutan surat keputusan (SK) Badan Eksecutif Mahasiswa (BEM) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) UNU Blitar.
Baca Juga : Cara Mengubah Air Hujan Jadi Air Siap Minum, Inovasi Mahasiswa Ini Bisa Jadi Solusi Krisis
"Yang kami permasalahkan adalah transparansi pendanaan organisasi kemahasiswaan. PPL, KKN, skripsi naik namun fasilitas tidak diberikan sepantasnya dengan nominal kenaikan. Kenaikan dari Rp 250 ribu ke Rp 450 ribu per-mahasiswa," kata perwakilan mahasiswa UNU Blitar, Nurul Aini.
Nurul menambahkan, ketika diminta kejelasan, pihak kampus justru memberikan jawaban yang membuat para mahasiswa kesal dan jengkel.
"Jawaban dari pihak kampus tidak membuat kami puas karena mereka jawabnya ketika uang mahasiswa masuk ke kampus adalah sepenuhnya urusan kampus. Pihak kampus menyatakan mahasiswa tidak perlu tahu menahu hal tersebut," terangnya.
Tak kunjung ditemui oleh pihak kampus, dalam aksi ini para mahasiswa sempat bertahan di depan pintu gerbang kampus. Sementara saat diwawancarai oleh awak media, Wakil Rektor II Yaoma Tartibi mengatakan tuntutan mahasiswa sebenarnya sudah dijawab. Namun menurutnya mungkin tidak ada kepuasan terkait dana KKM, PKL dan skripsi.
Baca Juga : Hingga September 2022, Capaian Pajak Daerah di Kabupaten Malang Tembus Rp 243,9 Miliar
"Kegiatan itu dilakukan pejabat periode sebelum kami, sehingga kami juga tidak bisa menjawab. Karena peralihan kepemimpinan ini laporan penggunaan dana juga belum kami terima," kata Yaoma.