JATIMTIMES - Pembangunan dan pembenahan jalan, baik akses jalan raya maupun jalan penghubung antar pedesaan masih menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang. Bupati Malang HM Sanusi menyebut, program prioritas perbaikan jalan tersebut dilakukan guna meminimalisir terjadinya kecelakaan.
"Untuk keselamatan lalu lintas, saya mempunyai tugas untuk membesarkan jalan dan membuat jalan yang bagus. Target saya 2023 nanti itu akan besar-besaran (anggaran) kita gelontorkan ke sana (perbaikan jalan)," ucap Sanusi.
Baca Juga : Cegah Inflasi, Mas Dhito Siapkan Subsidi Rp 100 M bagi Masyarakat Terdampak Kenaikan BBM
Guna merealisasikan gagasan tersebut, Sanusi mengaku masih akan berkoordinasi dengan pihak terkait. Untuk itu, pihaknya mengaku sudah memberikan instruksi kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang guna membahas besaran anggaran yang bisa digelontorkan untuk perbaikan jalan.
"Saya berharap nanti mudah-mudahan bisa menganggarkan untuk jalan sebagai program prioritas, karena yang lain sudah kita prioritaskan. Sektor pendidikan hingga kesehatan sudah. Tinggal kita optimalkan untuk program prioritas perbaikan jalan," imbuhnya.
Politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini menambahkan, sejauh ini program prioritas perbaikan dan penambahan jalan di Kabupaten Malang sebagian sudah terealisasi. Salah satunya adalah akses jalan raya yang menghubungkan Kecamatan Bululawang menuju Gondanglegi.
"Beberapa ruas jalan yang rusak parah sudah diperbaiki, seperti di Krebet (Kecamatan Bululawang) ke Gondanglegi saat ini sudah dalam proses perbaikan," tuturnya.
Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun Pemkab Malang, pemeliharaan jalan raya Krebet yang sudah dimulai pada pertengahan 2022 diperkirakan bakal rampung pada akhir Oktober 2022.
Sedangkan jika merujuk pada data yang disampaikan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Malang dari dinas terkait, dalam setahun persentase kondisi jalan aspal di Kabupaten Malang mengalami kenaikan sebesar empat persen atau sekitar 70 kilometer di sepanjang tahun 2021.
Baca Juga : Perubahan APBD Lamongan 2022 Difokuskan pada Bidang Prioritas
Rinciannya, 2020 lalu persentase kondisi jalan aspal di Kabupaten Malang 63 persen diantaranya dinyatakan dalam kondisi baik. Sedangkan lima persen mengalami rusak berat, 22 persen mengalami kerusakan ringan, dan 10 persen sisanya mengalami kerusakan sedang.
Setahun kemudian, tepatnya 2021 persentase kondisi jalan aspal di Kabupaten Malang yang dinyatakan dalam kondisi baik meningkat empat persen menjadi 67 persen. Sedangkan 33 persen sisanya hanya mengalami kerusakan sedang dan ringan. Rinciannya, 2021 akses jalan di Kabupaten Malang yang dinyatakan rusak ringan ada sekitar 24 persen. Kemudian sembilan persen sisanya dinyatakan rusak sedang.
"Kalau sekarang yang sempat terkenal di medsos (media sosial) adalah jeglongan sewu, tapi sekarang sudah kita benahi semua secara bertahap. Meskipun datanya menyebut sudah tidak ada kerusakan parah, namun akses jalan akan tetap kita prioritaskan sehingga bisa selesai di tahun 2023," pungkas Sanusi.