JATIMTIMES - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menargetkan pada akhir September 2022 mendatang, Vaksin Inavac sudah bisa diproduksi. Vaksin itu merupakan inisiasi dari sejumlah ilmuwan di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.
Hal tersebut disampaikan Khofifah melalui unggahan di akun twitter @JatimPemprov. Selain itu, Khofifah menyebut bahwa jika vaksin itu sudah mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) maka akan segera didistribusikan ke masyarakat.
Baca Juga : Target Rampung Desember, Pembangunan Jembatan Kedungpedaringan Digelontor Rp 2 Miliar
"Setelah Vaksin Inavac mendapat izin dari BPOM, maka sudah siap diproduksi sendiri dan disebar ke seluruh masyarakat Jawa Timur," ujar Khofifah.
Vaksin Inavac diperkirakan dapat memberikan efikasi atau tingkat kemanjuran dengan persentase yang tinggi dalam melawan berbagai varian Virus Corona yang terdeteksi di Indonesia.
Di mana, dari informasi yang dihimpun, sudah ada 4 varian virus corona yang terdeteksi di Indonesia. Yakni Mereka adalah varian Alpha (B117), varian Beta (B1351), varian Delta (B1617) dan varian Omicron.
Sebagai informasi, Vaksin Inavac ini merupakan hasil pengembangan oleh Unair Surabaya dengan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia. Di mana, sebelumnya bernama vaksin merah putih. Dan yang memberi nama menjadi Vaksin Inavac adalah Presiden Joko Widodo. Sementara itu, vaksin ini sudah melalui sejumlah tahapan uji klinis. Dalam uji klinis fase pertama pada 8 Februari 2022 ada sebanyak 90 subjek relawan yang terlibat.
Baca Juga : Wali Kota Batu Monitoring Pembangunan Pasar Induk, Progresnya Sudah 30 Persen
Sedangkan pada uji klinis fase kedua, totalnya sebanyak 5.405 subjek relawan yang terlibat. Rinciannya yakni, sebanyak 405 subjek relawan pada uji klinis 27 Maret 2022 dan sebanyak 5.000 subjek relawan pada 27 Maret 2022.