JATIMTIMES - Universitas Brawijaya (UB) menggelar Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) secara hibrid selama enam hari (16-21/8/2022). Pelaksanaan PKKMB di hari pertama diikuti sebanyak 500 mahasiswa yang hadir langsung di Lapangan Rektorat. Sedangkan sisanya sebanyak 15.179 mahasiswa mengikuti secara daring.
Rektor UB Prof. Widodo, SSi MSi PhD Med Sc menyampaikan, jika di UB mereka akan dibimbing para dosen yang terdidik di bidang ilmunya dengan kualitas sebagai pendidik, pengajar dan pembimbing. Para mahasiswa didorong untuk menjadi SDM yang berkembang.
Baca Juga : 17 (Pitulasan) Ke-77: Pitulungan , Pituduh, Pitutur
"Harapannya mahasiswa akan lulus dengan kemampuan dan keahlian ilmiah, sikap, dan integritas terampil serta terpuji. Tidak saja sebagai job seeker (pencari kerja), tetapi sebagai job creator (pencipta pekerjaan)," paparnya.
Prof Dr Drs Abdul Hakim MSi Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kewirausahaan Mahasiswa UB menambahkan, para mahasiswa nantinya akan mendapatkan materi bela negara. Materi ini tentunya secara umum bertujuan dalam membentuk karakter para mahasiswa. Program ini merupakan program nasional membentuk karakter mahasiswa yang baik.
"Tentunya di dalamnya ada beberapa materi, seperti kepemimpinan, anti korupsi, anti radikalisme, anti narkoba, pencegahan kekerasan seksual dan sebagainya," jelasnya.
Selain itu, materi lainnya adalah menyesuaikan hal yang berkembang saat ini. Seperti diketahui, jika saat ini sangat masih berkembang kemajuan teknologi. Pengunaan media sosial di kalangan milenial sangatlah banyak. Untuk itulah, di dalamnya juga terdapat materi dalam penggunaan media sosial yang bijak.
"Jadi itu, bagian dari pelatihan dan semua perguruan tinggi melaksanakan," ungkap Prof Abdul Hakim.
Karena itu, perguruan tinggi mengandeng pihak-pihak terkait, seperti Badan Narkotika Nasional (BNN), kemudian lembaga antirasuah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan pihak lainnya.
"Program bela negara tentunya akan lebih mendetail di fakultas masing-masing (utamanya dalam pencegahan radikalisme). Seperti Fisip sudah bergerak semuanya," paparnya.
Baca Juga : LKMM FEB Unisma Kupas Perempuan, Kepemimpinan dan Kesetaraan Gender dalam Wujudkan SDGs
Koordinator Ormawa dr. Eriko Prawestiningtyas SpF menjelaskan, pada hari kedua dan ketiga PKKMB, baru dilakukan secara blended dan dibagi empat sesi. Tiap sesi diikuti secara luring oleh 750 maba di Gedung Samantha Krida sedangkan sisanya mengikuti daring melalui Google Meet dan Zoom.
Ordik dan Ormawa Fakultas selama dua hari akan diisi materi kehidupan berbangsa, bernegara, dan pembinaan kesadaran bela negara, sistem pendidikan tinggi di Indonesia, perguruan tinggi di era revolusi industri 4.0 dan kehidupan kampus pada masa pandemi, kesadaran lingkungan hidup, manajemen risiko, dan kampus sehat, materi pengembangan karakter mahasiswa agar mempunyai sikap sebagai intelektual, anti kekerasan, dan anti perundungan; materi Muatan Lokal.
Untuk mendukung terselenggaranya PKKMB secara daring, panitia telah menyiapkan 144 operator. Operator ini nantinya bukan hanya bertanggung jawab secara teknis tapi juga diharapkan menjadi pengawas terselenggaranya PKKMB secara daring.
”Untuk panitia operator yang akan mengawasi kegiatan Maba secara daring akan ada Bimtek (Bimbingan Teknis) yang salah satu materinya dari Unit Konseling dan Pencegahan Kekerasan Seksual," pungkasnya.