free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Politik

Beranikah Pejabat di Tulungagung Posting Seluruh Penggunaan Anggaran di Medsos?

Penulis : Anang Basso - Editor : Nurlayla Ratri

01 - Aug - 2022, 22:41

Placeholder
Sujanarko, mantan Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Antar-Komisi dan Instansi (PJKAKI) KPK / Foto : Anang Basso / Tulungagung Times

JATIMTIMES - Diskusi hangat terkait mengurai problematika di Kabupaten Tulungagung diselenggarakan sejumlah pegiat media dan LSM, Senin (1/8/2022). Diskusi yang menghadirkan Sujanarko, mantan Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Antar-Komisi dan Instansi (PJKAKI) ini membahas banyak hal terkait permasalahan di Kabupaten Tulungagung.

Dari beberapa tema yang diangkat ini, Sujarko menuturkan untuk pencegahan terhadap kejahatan korupsi di luar penindakan.

Baca Juga : HUT RI ke-77, Bapenda Tulungagung Keluarkan Program Bebas Denda Pajak Daerah

"Ini harus tata kelola dengan baik, kompetensi dan attitude," kata Sujanarko.

Untuk tata kelola, dalam government (pemerintahan) pejabat atau birokrasi dapat mendelegasikan kompetensi pada pihak lain yang kredibel. Namun, setiap pejabat harus mempunyai attitude yang baik untuk modal kepemilikan yang anti korupsi.

"Kalau tata kelola sudah baik, kompetensinya sudah baik tapi kalau attitude-nya tidak ada maka ini tidak akan mencegah budaya korupsi ini," kata mantan orang KPK yang akrab disapa Mas Koko ini.

Potensi ekonomi dan pendapatan asli daerah (PAD) di Kabupaten Tulungagung menurutnya sangat besar. Koruptor, lanjut Koko, biasanya memanfaatkan peluang korupsi melalui ekstraktif industri.

"Ekstraktif industri menjadi menu favorit koruptor. Mengapa? Karena biasanya ini tidak masuk anggaran belanja dan tidak terlalu dikontrol. Aset yang paling liquid adalah esktraktif industri," ungkapnya.

Kembali ke tata kelola, ke depan diharapkan birokrasi tidak takut lagi diawasi oleh APH dan masyarakat. Ia pun memberi tips, agar pemerintah daerah membuat kegiatan pameran anggaran, sebagai wujud transparansi.

"Coba seluruh penggunaan anggaran itu pamerkan, agar publik bisa akses," jelasnya.

Memamerkan anggaran ini juga bisa dilakukan dengan menempel atau memposting di media sosial.

Baca Juga : 1 Agustus Masuki Masa Purna, Kepala DLH Kota Malang: Saya Banyak Belajar dari 1.360 Staf DLH

"Tempel di medsos agar masyarakat tahu, apa kegunaan anggaran yang diterima. Dari pengalaman yang pernah saya ketahui, ternyata semakin dibuat transparan, tidak ada yang tanya. Namun semakin disembunyikan, semakin banyak yang ingin tahu," tuturnya.

Perlunya attitude saat para pejabat bertugas ini ditegaskan Koko wajib menjadi role model kepemimpinan di manapun termasuk di Kabupaten Tulungagung ke depan.

"Khusus attitude ini hukumnya wajib menjadi role model, Kerena tidak bisa button up. Kalau untuk Tulungagung, pemimpin ke depan jangan ketakutan pada Aparat Penegak Hukum (APH)," paparnya.

Dengan tetap mengedepankan ketegasan, pemimpin yang baik juga harus bisa memfokuskan masyarakat melalui komunitas untuk membangun Tulungagung yang lebih kuat.

"Bukan yang hanya memiliki visi individu tapi yang benar-benar yang diperlukan masyarakat," jelasnya.

Selain pemaparan ini, Sujanarko yang menegaskan bukan lagi bagian dari KPK ini juga banyak memberikan pemaparan lain dan menjawab pertanyaan dari audien yang dengan khidmat mendengarkannya.


Topik

Politik



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anang Basso

Editor

Nurlayla Ratri