free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Kabupaten Malang Bakal Wakili Indonesia di ASEAN sebagai Kota Bersih, Ini Langkah Bupati Sanusi

Penulis : Riski Wijaya - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

06 - Jul - 2022, 01:14

Placeholder
Bupati Malang HM. Sanusi saat melakukan studi replikasi soal pengolahan sampah organik di Denmark. (Foto: Istimewa).

JATIMTIMES - Bupati Malang HM. Sanusi mengatakan bahwa pihaknya akan segera bergerak cepat untuk melakukan penanganan pada produksi limbah organik maupun limbah domestik dari rumah tangga. Hal tersebut menyusul studi replikasi yang baru saja ia lakukan ke Denmark belum lama ini. 

Ia menyebut, dalam waktu dekat pihaknya akan segera melakukan pemetaan. Dan juga akan membahasnya lebih serius bersama pihak kecamatan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan beberapa pihak terkait lainnya. Ia menegaskan bahwa Kabupaten Malang harus segera digerakkan sebagai kota bersih. 

Baca Juga : Peringati Hari Bhayangkara ke 76, Polres Lumajang Adakan Bakti Sosial

 

"Kabupaten Malang kan juga sudah sebanyak 10 kali mendapat Adipura. Kemarin dari KLHK (Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup) juga mencanangkan Kabupaten Malang akan mewakili Indonesia sebagai kota bersih di ASEAN," ujar Sanusi, Selasa (5/7/2022). 

Sanusi mengatakan bahwa tidak dipungkiri jika saat ini masih ada banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus dikerjakan untuk merealisasikan hal tersebut. Terutama terkait pengelolaan limbah organik, termasuk proses pemilahannya. Apalagi jika yang menjadi acuan dari studi replikasinya adalah negara yang punya predikat negara terbersih, Denmark. 

Saat ini, pengelolaan limbah organik di Kabupaten Malang sudah berjalan. Dimana dari hasil pemilahan yang dilakukan, limbah plastik dan metal masuk ke bank sampah. Sedangkan untuk sampah organik masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA) Talangagung untuk diolah dan diambil gas metannya. 

"Lha nanti berikutnya jika APBD memungkinkan dan ada bantuan dari KLHK atau dari negara donor, itu limbah organik dibuat Biogas. Untuk kepentingan pengganti LPG. Di Denmark sudah memproduksi itu, jadi biogas bukan lagi jadi fosil, tapi dari sampah organik," jelas Sanusi. 

Selain itu, setelah diolah dan diambil biogasnya, sisa dari pengolahannya masih diolah untuk menjadi pupuk organik. Hal tersebut juga didukung dengan sarana prasarana dan teknologi yang mumpuni. 

Baca Juga : Layanan Kedaruratan PSC 119 Kabupaten Malang, Bupati Sanusi: Terintegarasi dengan Berbagai Instansi

 

"Dan di Denmark, limbah campuran ketika masuk ke pabrik pengolahan bisa terpisah. Yang metal sendiri yang plastik sendiri yang organik sendiri. Limbah dari rumah makan dan hotel, sudah bisa terpisah sendiri," jelas Sanusi. 

Selain itu, di TPA Denmark, juga telah disediakan sebanyak 26 kontainer yang dipergunakan untuk memilah sampah sesuai dengan jenisnya. Hal tersebut juga didukung dengan kesadaran masyarakat Denmark yang dinilai begitu peduli untuk memilah sampah dari rumah.

"Karena kesadaran masyarakat, membuang sampahnya sudah terbagi ada 26 kontainer sudah terbagi jenisnya. Artinya di Kabupaten Malang akan segera dimulai. Kalau enggak sekarang ya kapan lagi. Sebenarnya kalau di Denmark itu menjadi tanggung jawab bersama. Bukan hanya pemerintah. Tapi masyarakat sendiri yang antar ke TPA jadi tidak ada seliweran truk sampah," pungkas Sanusi. 


Topik

Pemerintahan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Riski Wijaya

Editor

Sri Kurnia Mahiruni