JATIMTIMES – Semenjak dilantik pada akhir tahun 2020 lalu, dua pimpinan tertinggi di Perusahaan Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Mahameru Lumajang yakni, Achmad Arifulin Nuha sebagai Direktur Utama (Dirut) dan Khoirul Anam sebagai Direktur Administrasi Keuangan (Dirak) terus melakukan pembenahan internal. Termasuk melakukan pemangkasan anggaran operasional dan penertiban SDM.
Upaya yang dilakukan kedua pimpinan muda ini telah terbukti berhasil membawa Perumdam Tirta Mahameru kepada perbaikan pelayanan dan penambahan pendapatan. Progres yang baik ini membuat para pimpinan optimis bisa memenuhi target pendapatan tiap tahun.
Baca Juga : Turun di Urutan 13 Porprov Jatim, Kota Batu Kumpulkan 8 Medali Emas Mendekati Target
Seperti pada tahun 2022 kali ini, meskipun tahun ini banyak pengeluaran wajib yang harus dipenuhi, namun mereka tetap optimis bisa memenuhi target pendapatan.
Direktur Administrasi Keuangan (Dirak) Perumdam Tirta Mahameru, Khoirul Anam mengaku pada tahun ini banyak pengeluaran yang dilakukan untuk investasi, seperti penambahan jaringan dan SPAM baru, penambahan pegawai baru, diskon pelanggan baru untuk warga berpenghasilan rendah dan lain-lain.
"Ada sekitar 2.095 pelanggan baru yang sudah mendaftar, namun 1.000 pelanggan di antaranya adalah mereka yang berpenghasilan rendah sehingga ada diskon untuk mereka sebesar 80 %," ujar Anam saat diwawancarai JatimTimes pada Kamis (30/6) siang.
Selain penambahan instalasi untuk pelanggan baru, tahun ini juga ada 16 pegawai yang purna tugas. Untuk pegawai purna tugas ini Perumdam harus mengeluarkan anggaran Rp.1,2 M.
Anam menyebutkan bahwa pihaknya saat ini sedang berstrategi untuk peningkatan pelayanan, karena sesuai dengan target yang disampaikan Bupati dan Wakil Bupati Lumajang bahwa Perumdam Tirta Mahameru wajib melakukan perbaikan pelayanan. Namun dengan tidak mengesampingkan hal utama yaitu peningkatan pendapatan.
“Di tahun 2021, Mas Arif (Dirut) bersama saya Alhamdulillah bisa memberi peningkatan walaupun tidak terlalu signifikan,” ujar Anam.
Ini mengacu pada tahun 2021 lalu dimana Perumdam Tirta Mahameru berhasil memenuhi target dengan perolehan pendapatan Rp. 6,6 M berdasarkan hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Jatim.
Baca Juga : Pemprov Jatim Perpanjang Masa Pemutihan Kendaraan Bermotor Hingga September
Khairul Anam menjelaskan bahwa angka tersebut adalah pendapatan PDAM setelah dipotong operasional dan sebagainya, kecuali pajak.
Dalam Laporan Laba / Rugi Komparatif menurut Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tercatat bahwa pendapatan Perumdam Tirta Mahameru terus mengalami peningkatan. Tahun 2020 total pendapatan usaha ada Rp. 27,278 M, tahun 2021 tercatat ada Rp. 28,738 M, tahun 2022 Rp. 30,910 M.
Disinggung soal kesejahteraan pegawai, Anam kemudian menjawab bahwa semua itu akan mengikuti perkembangan perusahaan.
"Kenaikan gaji tentu akan diusulkan jika perusahaan sudah mapan, saat ini kami ingin menunjukkan kinerja kami dulu" pungkasnya.