JATIMTIMES - Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar menyelenggarakan sosialisasi tentang kesadaran dan ketidakadilan gender, Rabu (22/6/2022) di aula tertutup Unisba Blitar. Sasaran dari sosialisasi ini adalah generasi Z di Kota Blitar.
Pantauan JatimTIMES, total ada sekitar 50 orang peserta dari generasi Z dan melibatkan Badan Ekskutif Mahasiswa (BEM), Himpunan Mahasiswa Program Studi (Himaprodi), serta relawan Sahabat Perempuan dan Anak (Sapuan).
Agenda ini dibuka secara langsung oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Unisba Blitar Hery Basuki.
Baca Juga : Unikama Gelar Dialog Nasional, Pembasisan Pancasila di Era Disrupsi Jadi Isu Strategis
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber, masing-masing Endah Siswati (Dosen Fisipol Unisba Blitar, sarjana Fisipol Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Magister Kajian Wanita Universitas Brawijaya Malang, dan kandidat doktor Ilmu Sosial Universitas Airlangga Surabaya, sekaligus Fasilitator Pengarusutamaan Gender (PUG) Kota Blitar). Narasumber kedua adalah Titim Fatmawati (Alumni Ilmu Komunikasi Unisba Blitar, Ketua Sapuan Kota Blitar dan Ketua Forkesi Chapter Blitar).
Bertindak sebagai moderator adalah Kaprodi Ilmu Komunikasi Unisba Blitar Yefi Dyan Nofa Harumike (Alumnus terbaik Unisba Blitar tahun 2012 yang berhasil mendapatkan beasiswa Magister Ilmu Komunikasi di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta).
‘’Sosialisasi ini menyasar generasi Z. Generasi yang lahir pada rentang 1996 hingga 2012. Generasi inilah yang diharapkan mampu berperan mengubah konstruksi sosial dalam masyarakat yang masih patriarkis. Kegiatan sosialisasi ini merupakan bentuk pengabdian akademisi kepada masyarakat sebagai salah satu implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi,’’ kata Yefi selaku moderator.
Dalam sambutanya, Dekan Fisipol Unisba Blitar Hery Basuki menyampaikan, kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan sebagai implementasi kerja sama dosen dan mahasiswa dalam program akademik dan pengabdian masyarakat. Dirinya bersyukur kegiatan ini berjalan lancar dan diikuti peserta dengan penuh antusias.
‘’Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran generasi Z tentang ketidaksetaraan dan ketidakadilan gender di masyarakat. Sekaligus mendorong mereka berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengarusutamaan gender demi tercapainya kesetaraan dan keadilan gender di segala bidang kehidupan,’’ kata Hery.
Sementara itu, dalam paparannya sebagai narasumber, Dosen Ilmu Komunikasi Unisba Blitar Endah Siswati menyampaikan, pengarusutamaan gender telah lama digalakkan pemerintah. Namun kesetaraan dan keadilan gender yang dicita-citakan masih jauh dari harapan. Kesenjangan dan ketidakadilan gender masih banyak terjadi di segala bidang kehidupan masyarakat. Kesadaran masyarakat tentang persoalan gender masih di bawah rata-rata.
‘’Penelitian tim Dosen Fisipol Unisba Blitar tahun 2021 yang meneliti tingkat kesadaran gender generasi Z di Kota Blitar menemukan bahwa kesadaran responden tentang konsep seks atau jenis kelamin tergolong baik. Namun kesadaran mereka tentang konsep gender masih di bawah rata-rata. Mereka rancu membedakan konsep seks dan gender. Mayoritas responden juga keliru memaknai kodrat esensial laki-laki dan perempuan,’’ terang Endah.
Lebih lanjut Endah menyampaikan, kerancuan dan kesalahpahaman ini harus diluruskan. Menurutnya, pengabaian pada persoalan ini akan melanggengkan bentuk-bentuk ketidaksetaraan dan ketidakadilan gender (KKG) seperti stereotipe, beban ganda, subordinasi, marginalisasi, dan kekerasan terhadap perempuan.
‘’Pemerintah dituntut terus menggalakkan strategi pengarusutamaan gender dalam setiap bidang pembangunan. Upaya membangun kesadaran gender masyarakat juga harus dilakukan secara berkelanjutan, melalui berbagai media sosialisasi yang sifatnya personal, kelompok, maupun media massa dan media sosial. Lembaga pemerintah dan non pemerintah dapat bersinergi dalam melakukan proses sosialisasi ini,’’ tandasnya.