JATIMTIMES - Vaksin untuk pencegahan persebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang berasal dari Prancis telah sampai di Indonesia sejak hari Minggu, 12 Juni 2022 sekitar pukul 15.30 WIB melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan RI Kuntoro Boga Andri mengatakan, untuk tahap pertama jumlah dosis vaksin yang tiba di Indonesia sejumlah 10.000 dosis. Jumlah 10.000 dosis vaksin tersebut, dikarenakan keterbatasan cargo pesawat.
Baca Juga : Tambah Pengetahuan Terkait Metrologi Legal, Disperdagin Kota Kediri Adakan Penyuluhan
Vaksin tersebut akan didistribusikan ke Koperasi Unit Desa (KUD) sapi perah di Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Selain itu juga akan didistribusikan ke empat Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pembibitan yaitu Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak Baturaden, Balai Embrio Transfer Cipelang, Balai Inseminasi Buatan Lembang dan Balai Inseminasi Buatan Singosari.
Pihaknya menambahkan secara keseluruhan vaksin akan tiba kembali dalam tiga hari kedepan, dengan total 800.000 dosis. Untuk tahap berikutnya, bakal mengadakan 2,2 juta dosis vaksin PMK. Nantinya, vaksin akan didistribusikan sesuai kebutuhan daerah dengan memperhatikan peta sebaran PMK yang terjadi saat ini.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang Sri Winarni mengatakan, pihaknya telah mendapatkan informasi perihal kedatangan Vaksin PMK untuk hewan ternak.
Terkait pendistribusian Vaksin PMK sendiri, Sri Winarni menyebut mulai hari Selasa, 14 Juni 2022 ini telah mulai dilakukan. Di mana melalui rilis resmi Kementan RI, penyuntikan Vaksin PMK nasional secara perdana dilakukan di Kabupaten Sidoarjo.
Pihaknya menuturkan, terkait pengaturan skala prioritas pendistribusian Vaksin PMK, semuanya berada di bawah kendali Kementerian Pertanian RI. Karena, dalam rapat melalui aplikasi zoom beberapa waktu lalu, Sri Winarni mengatakan bahwa penyuntikan Vaksin PMK akan diprioritaskan untuk sapi-sapi yang produktif.
"Ini akan dilakukan upaya vaksin dulu yang mendesak, ini harus dilindungi. Karena dia akan melahirkan bayi-bayi sapi yang kedepannya nanti menjadi ketersediaan pangan kita nanti," ungkap Sri Winarni kepada JatimTIMES.com, Selasa (14/6/2022).
Sri Winarni menjelaskan, untuk di wilayah Provinsi Jawa Timur terdapat empat kabupaten yang terjangkit PMK dan masuk dalam kategori wilayah wabah PMK. Di antaranya Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik, Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Mojokerto.
Baca Juga : Wujudkan Profil Pelajar Pancasila, TK DW Tosaren 2 Fasilitasi Kreativitas Peserta Didik
Selain itu juga terdapat 25 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur yang masuk kategori daerah tertular, salah satunya Kota Malang. Terkait jumlah dosis vaksin yang akan diterima untuk wilayah Kota Malang, Sri Winarni mengatakan pihaknya masih belum mengetahui informasinya.
"Sampai dengan hari ini kami masih belum mendapatkan informasi. Nanti kalau sudah ada informasi akan kita sampaikan," kata Sri Winarni.
Terlebih lagi, pihak Pemerintah Indonesia saat ini juga tengah membuat vaksin buatan dalam negeri untuk mengatasi dan mencegah persebaran PMK pada hewan ternak. Di mana vaksin untuk PMK tersebut diprediksi selesai bulan Agustus 2022.
Lebih lanjut, meskipun masih belum mengetahui informasi jumlah dosis vaksin yang bakal diterima Kota Malang, Sri Winarni juga telah menyiapkan tenaga kesehatan serta paramedik veteriner untuk penyuntikan Vaksin PMK pada hewan ternak.
"Tentu nanti kita akan memaksimalkan tenaga kesehatan hewan kita, dokter hewan kita maupun veteriner dan kita akan bekerjasama dengan perguruan tinggi, dari Fakultas Kedokteran Hewan UB dan dari PDHI (Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia)," tandas Sri Winarni.