free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Kendalikan Alih Fungsi Lahan, Dispertapa Pemkab Blitar Gelar Sosialisasi Kampanye Akbar LP2B

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : Pipit Anggraeni

13 - Jun - 2022, 22:27

Placeholder
Bupati Blitar Rini Syarifah membuka langsung sosialisasi Kampanye Akbar LP2B.(Foto : Aunur Rofiq/JATIMTIMES)

JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten Blitar melalui Dinas Pertanian dan Pangan menggelar sosialisasi Kampanye Akbar Rekomendasi Pemetaan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) di Hall Hotel Puri Perdana Blitar, Senin (13/6/2022). Bupati Blitar Rini Syarifah membuka langsung kegiatan ini.

Sosialisasi Kampanye Akbar Rekomendasi Pemetaan Lahan Pertanian (LP2B) dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blitar Mujib dan diikuti oleh Camat se-Kabupaten Blitar, mantri tani, Gapoktan, penyuluh pertanian dan stakeholder terkait. Kegiatan ini dimaksudkan untuk membangun komitmen para stakeholder di Kabupaten Blitar dalam perlindungan lahan pertanian terhadap alih fungsi lahan pertanian, dengan kebijakan-kebijakan yang kontra terhadap alih fungsi lahan.

Baca Juga : Hari Pertama Operasi, Ini 7 Sasaran Operasi Patuh Semeru 2022 

 

‘’Atas nama masyarakat dan Pemkab Blitar saya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Dan saya ucapkan terima kasih kepada seluruh yang hadir, karena ini bukti komitmen kita bersama memperkuat pembangunan pangan agar terwujud program reformatif menuju pencapaian swasembada dan ketahanan pangan berkelanjutan,’’ kata Bupati Blitar Rini Syarifah dalam sambutannya.

Bupati yang akrab disapa Mak Rini menambahkan, luas lahan pertanian di Indonesia terus mengalami penurunan. Badan Pusat Statistik mencatat, sekitar 60.000 hektare lahan pertanian mengalami alih fungsi lahan. Sedangkan di Kabupaten Blitar, terjadi alih fungsi lahan sawah sebesar 1,022 hektare pada kisaran tahun 2019-2020.  Penyebab penurunan alih fungsi lahan ialah bertambahnya jumlah penduduk yang menyebabkan kebutuhan ruang untuk hidup juga meningkat. Serta diiringi meningkatnya kegiatan ekonomi, terutama kegiatan industri.

‘’Sehingga dengan kegiatan pemetaan perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan ini diharapkan benar-benar mendapatkan formula agar lahan tidak semakin berkurang dan Kabupaten Blitar bisa menjadi salah satu wilayah penyangga pangan nasional,’’ imbuhnya.  

Selain meningkatnya alih fungsi lahan, faktor lain yang menyebabkan berkurangnya lahan pertanian adalah keengganan generasi muda untuk terjun di bidang pertanian. Sehingga para petani yang sudah tidak mampu lagi menggarap sawah menjual lahannya untuk kegiatan non pertanian yang lebih menguntungkan.

‘’Dan harus kita akui bersama bahwa dari tahun ke tahun, semakin banyak petani yang memilih alih profesi, sehingga membuat jumlah petani yang ada terus menurun, dibarengi menurunnya jumlah tenaga pertanian misalnya pekerja tanam padi. Informasi yang saya dengar, tukang nanam padi, tukang cabut rumput menjelang panen sudah susah dicari. Hal ini tentu menimbulkan ancaman semakin minimnya profesi petani di masa mendatang,’’ tukasnya.

Mak Rini menambahkan, jika kondisi ini terus terjadi, Indonesia yang dikenal sebagai negara agraris perlahan-lahan akan memudar. Krisis pangan menjadi ancaman di masa depan yang disebabkan karena kurang meratanya distribusi hasil pertanian serta ketergantungan impor pada sejumlah komoditas pangan.

‘’Ini bisa terlihat jelas dengan meningkatnya import beras. BPS mencatat bahwa Tahun 2020 Indonesia mengimpor beras sebanyak 356.286 Ton. Untuk itu sekali lagi saya menyambut baik kegiatan ini,’’ tegasnya.

Di akhir sambutanya, Mak Rini berharap kegiatan ini dapat memberikan kontribusi dalam menunjang peningkatan kesejahteraan petani. Dirinya juga berharap kegiatan ini dapat memberikan masukan dalam penyusunan kebijakan di masa yang akan datang.

Dalam kesempatan ini pula, orang nomor satu di Kabupaten Blitar itu menitipkan pesan mengajak kaum muda, kaum milenial untuk menjadi petani modern yang identik dengan petani organik. Menurutnya, pertanian organik merupakan peluang besar dalam pasar industri.

Baca Juga : Kapolres Sampang Pimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Semeru

 

Di tengah tren hidup back to nature (kembali ke alam), Mak Rini meyakini bahwa masyarakat saat ini mulai peduli pada kesehatan. Apalagi sekarang ini telah didukung dengan sarana prasarana yang juga serba modern, adanya kecanggihan teknologi, platform-platform digital untuk pemasaran.

‘’Untuk itu tolong sampaikan pesan saya kepada adik-adik saya yang muda-muda agar tidak gengsi menjadi petani, karena petani adalah pekerjaan mulia. Regenerasi petani di Kabupaten Blitar bahkan di Indonesia sangat penting. Dan saya optimis, dengan inovasi di bidang pertanian yang dibarengi semangat membangun, Kabupaten Blitar bisa menjadi lumbung pangan nasional,’’ tandas Mak Rini.

Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar, Ir Wawan Widianto menyampaikan Kabupaten Blitar merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Timur yang berupaya dalam Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan. Mengingat dampak yang ditimbulkan oleh adanya konversi lahan yang begitu luas,  maka diperlukan upaya pengendalian yang dapat mengontrol laju alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian.  

‘’Kegiatan ini sangat penting agar pelaksanaan pemetaan lahan pertanian pangan berkelanjutan di Kabupaten Blitar dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, dan juga adanya dukungan dari semua stakeholder,’’ kata wawan.

Wawan menambahkan, tujuan dari sosialisasi ini ada dua. Pertama meningkatkan koordinasi dan keterpaduan dalam pelaksanaan kegiatan pemetaan lahan pertanian pangan berkelanjutan di Kabupaten Blitar sesuai dengan petunjuk pelaksanaan dari pusat. Kedua menyebarluaskan informasi terkait dengan pelaksanaan kegiatan pemetaan lahan pertanian pangan berkelanjutan di Kabupaten Blitar.

‘’Dengan dilaksanakannya kegiatan sosialisasi kampanye akbar ini, diharapkan pelaksanaan pemetaan lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B) di Kabupaten Blitar dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, sehingga nantinya bisa ditetapkan luasan lahan pertanian pangan  berkelanjutan (LP2B) di Kabupaten Blitar dalam rangka untuk pengendalian alih fungsi lahan,’’ pungkas Wawan.(Adv/Kmf)


Topik

Pemerintahan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Aunur Rofiq

Editor

Pipit Anggraeni