JATIMTIMES - Berlakunya diskon pada tarif listrik pada Januari 2025 lalu ternyata berdampak pada terjadinya deflasi di Kota Malang. Badan Pusat Statistika (BPS) mencatat bahwa saat ini terdapat deflasi sebesar 0,6 persen di Kota Malang.
Sedangkan diskon tarif listrik sendiri memberikan andil terhadap deflasi sebesar 1,14 persen. "Pada Januari 2025 Kota Malang mengalami deflasi 0,6 persen, ada andil diskon tarif listrik terhadap deflasi sebesar 1,14 persen," ujar Kepala BPS Kota Malang, Umar Sjarifudin.
Baca Juga : Antrean Haji di Jawa Timur Capai 35 Tahun, Kemenag Blitar Imbau Masyarakat Daftar sejak Muda
Bahkan menurut Umar, potongan tarif listrik ini memberikan peran penting hingga terjadi deflasi di Kota Malang. Dirinya pun meyakini, inflasi akan muncul jika potongan tarif listrik tak diberlakukan pada Januari 2025 lalu.
"Seandainya tarif listrik itu tidak ada diskon, tentunya bulan Januari ini akan terjadi inflasi," imbuh Umar.
Selain itu, yang masuk di dalam kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga turun sebesar 29,32 persen. Kemudian, laju inflasi juga berhasil ditahan oleh turunnya harga sejumlah bahan pokok.
Seperti bawang merah 9,63 persen, tomat 20,56 persen, telur ayam ras 1,3 persen, dan kacang panjang 9,54 persen. Selanjutnya, penurunan harga timun 29,54 persen, buncis 15,99 persen, salak 8,47 persen, selada atau daun selada 13,86 persen, dan alpukat 2,27 persen.
Selain itu, beberapa komditas terpantau mengalami kenaikan harga pada bulan lalu. Yakni cabai rawit 77,16 persen, cabai merah 49,95 persen, bahan bakar rumah tangga 4,04 persen, dan emas perhiasan 2,09 persen.
Baca Juga : Viral Antrean Pembelian Gas LPG 3 Kg Mengular, Kebijakan Baru Pemerintah Picu Polemik?
Lalu, ada kenaikan harga bensin 0,52 persen, minyak goreng 2,59 persen, dan wortel 33,64 persen. Menurut Umar, kenaikan harga pada komoditas bahan pangan masih dikarenakan faktor cuaca sehingga ketersediaan di pasar menjadi minim.
"Terus adanya kenaikan BBM karena pada 1 Januari kemarin juga ada perubahan. Akhirnya BBM menyumbang inflasi, termasuk bahan bakar rumah tangga," kata Umar.
Berdasarkan data dari BPS Kota Malang, secara tahunan inflasi di Kota Malang yang sebesar 0,98 persen. Angka itu lebih rendah jika dibandingkan inflasi Jawa Timur mencapai 1,06 persen, tetapi masih berada di atas nasional yang mencapai 0,76 persen.