JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang terus bekerja keras pengendalian wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Hingga saat ini, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) mencatat ada sebanyak 2.358 ekor ternak sapi yang terjangkit PMK.
Namun di sisi lain, jumlah tersebut kemungkinan akan bertambah. Sebab, ada sejumlah laporan yang masih harus dikonfirmasi lagi, terkait kepastian ternak tersebut terinfeksi PMK atau tidak. Salah satunya seperti di Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.
Baca Juga : Istri yang Dipergoki Suami Bersama PIL di Gubuk Terkenal Sabar, sudah Lama Pisah Ranjang
Menurut Kepala Desa Pandesari, H. Mudawam, di desanya ternak sapi yang terindikasi PMK ada sebanyak 1.358. Menurutnya, penyebaran wabah PMK terjadi cukup cepat selama kurun waktu kurang lebih tiga pekan terakhir. "1.358 ekor itu sudah kena (PMK), yang mati ada 15 ekor," ujar Mudawam saat ditemui, Jumat (3/6/2022) siang.
Menurutnya, dampak dari mewabahnya penyakit tersebut juga sudah cukup dirasakan oleh warganya. Bahkan beberapa warganya yang menjadi peternak sapi perah juga banyak yang merasa resah.
![Salah satu peternak sapi perah di Desa Pandesari.(Foto: Riski Wijaya/MalangTIMES).](https://risetcdn.jatimtimes.com/images/2022/06/03/Salah-satu-peternak-sapi-perah-di-Desa-Pandesari.Foto-Riski-WijayaMalangTIMES.-Cd86bbf7d4f355d8f.jpg)
Di satu sisi, Plt Kepala DPKH Kabupaten Malang Nurcahyo mengatakan bahwa memang sangat dimungkinkan jumlah ternak sapi yang saat ini terpapar PMK bakal bertambah. Sebab menurutnya, masih ada sejumlah laporan yang masih dalam proses validasi oleh petugas kesehatan terkait. "Tapi memang kondisi riilnya yang belum terkonfirmasi mungkin lebih dari itu. Berarti ada kemungkinan lebih banyak dari ini," ujar Nurcahyo.
Begitu juga untuk di Desa Pandesari Kecamatan Pujon, meskipun Kepala Desa telah melaporkan ada sebanyak 1.358 sapi yang terindikasi PMK, menurut Nurcahyo hal tersebut masih harus dipastikan lagi kebenarannya. Sebab, dirinya menilai bahwa tidak menutup kemungkinan sapi yang diduga terpapar PMK, ternyata hanya sakit panas biasa. "Makanya perlu, begitu ada laporan, perlu dicek petugas, setelah indikatornya memenuhi, baru bisa dilaporkan," imbuh Nurcahyo.
Selain itu, dirinya juga tidak dapat menyebutkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memastikan seekor sapi benar-benar terkonfirmasi PMK. Sebab, sapi yang baru terpapar virus PMK, membutuhkan waktu selama 14 hari untuk inkubasi.
Baca Juga : Grand Miami Hotel, Hotel Bintang 4 Resmi Beroperasi di Ibukota Kepanjen
"Kalau memang diketahui gejala klinisnya ya bisa cepat. Tapi kalau tidak, masih dalam masa inkubasi 1 sampai 14 hari masih belum bisa diketahui gejala klinisnya. Kita belum bisa menjustice," terang Nurcahyo.
Sementara itu sebagai informasi, jumlah populasi sapi di Kabupaten Malang kurang lebih ada sebanyak 320 ribu ekor. Rinciannya, 86 ribu ekor sapi perah dan sebanyak 234 ribu ekor sapi potong.