JATIMTIMES - Tak lama lagi Kota Mojokerto akan menggelar Hari Ulang Tahun (HUT) ke-104. Hari jadi yang jatuh pada tanggal 20 Juni itu akan digelar berbeda dibanding dengan dua tahun sebelumnya. Pasalnya, kondisi pandemi yang berangsur membaik ini telah memperbolehkan beberapa agenda dengan pembatasan.
Rencananya, Pemkot Mojokerto akan menyiapkan sejumlah acara. Salah satunya tentu dengan mengundang beberapa tamu penting nantinya.
Baca Juga : Dana Hibah belum Jelas Pencairannya, Jemaah Haji Tuban Terancam Urunan Uang Makan dan Tranportasi
Menariknya, untuk para tamu ini nantinya Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari menyiapkan cinderamata atau souvenir produk sendiri yang merupakan buatan asli masyarakat Kota Mojokerto.
Saat hadir dalam kegiatan Peningkatan Keterampilan Pembuatan Alas Kaki Tahun 2022, Ning Ita sapaan akrabnya berencana menyiapkan klompen atau bakiak sebagai souvenir yang akan dibagikan kepada para tamu. "Siapkan ya? Kurang 20 hari lagi," ujarnya kepada para peserta yang mengikuti pelatihan dari Diskoperindag tersebut.
Ning Ita menceritakan, pada tahun 2019 saat hari jadi Kota Mojokerto dia menyiapkan sepasang sepatu dan sandal yang terbuat dari rajutan. Dia memesan dari masyarakat Kota Mojokerto saat itu sejumlah 800 item.
"Akhirnya pengrajin rajutan bekerja semua. Saya pingin hari jadi bisa untuk kelompen ini untuk promosi," tuturnya
Selain itu, kepada puluhan peserta ini Ning Ita berpesan agar bisa terus konsisten dan Istiqomah. Karena bakiak memiliki mangsa pasar yang jelas.
"Ini harus Istiqomah. Nanti pelatihan ditingkatkan bagaimana cara hitung, pemasaran, produksinya kami siapkan dan juga pembentukan koperasinya. Karena saat ini kita sudah punya puluhan koperasi dengan sesuai bidang yang berbeda-beda," lanjut istri dari Supriyadi Karima Saiful ini.
Baca Juga : Konsep Hotel Terunik di Dunia, Indonesia Memiliki Salah Satunya
Ning Ita menambahkan, prioritas Kota Mojokerto ke depan adalah kota wisata yang berbasis sejarah dan budaya. Sebab, dahulunya merupakan pusat dari Kerajaan Majapahit.
"Kota Mojokerto sudah terkenal penghasil alas kaki dan jadi komoditas ekspor. Kenapa kita tidak coba alas kaki yang berbahan kayu? Ini menarik karena harga murah. Kalau murah bahan baku mudah didapat," cetusnya.
"Apalagi di Kota Mojokerto kayu mudah didapat. Kayu mahoni banyak, saya kira tak kesulitan bahan baku. Ke depan itu bagaimana sandal kayu yang punya ciri khas Mojokerto. Kita masukkan sejarah Majapahit dalam kelompen ini," pungkasnya.