JATIMTIMES - Pemenang lelang bangunan gedung Pasar Kota Batu warga asal Surabaya hingga saat ini masih merugi. Bagaimana tidak, 19 rolling door haknya masih belum diketahui kejelasannya.
Tidak hanya 19 pintu gulung, tetapi juga kehilangan lima unit atap dan delapan kusen alumunium. Dari jumlah barang yang hilang tersebut, kerugian yang diderita mencapai Rp 77,5 juta.
Baca Juga : Cegah Penyebaran PMK, Lumajang Terus Lakukan Penyemprotan Desinfektan di Pasar Hewan
Beberapa saat lalu, pihak pemenang lelang bangunan juga sudah berkirim surat kepada Pemkot Batu terkait hal tersebut. Karena itu Pemkot Batu bersiap bertanggung jawab.
Rencananya penggantian rolling door kepada pemenang lelang akan dianggarkan saat Perubahan Anggaran Keuangan (PAK). Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso mengatakan, hilangnya rolling door atau aset pemerintah daerah yang sudah dilelang tersebut dikarenakan adanya informasi yang datang kepada masyarakat masih sepotong-sepotong.
Kemudian juga adanya penerjemahan dari masyarakat yang kurang tepat. “Pemerintah akan bertanggung jawab. Pasarnya saja sebesar itu, masa hutang Rp 77,5 juta tidak bisa dianggarkan. Jadi tetap akan kami bayar,” ungkap Punjul.
Karena itu pihaknya akan membahas dengan serius bersama Badan Keuangan dan Aset Daerah. Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan, juga legislatif. “Nantinya akan dibahas dengan BKAD, Diskumdag dan juga legislatif,” tambah Punjul.
Baca Juga : Cuaca Buruk dan Serangan Hama, Petani Cabai di Blitar Merugi Akibat Gagal Panen
Sementara itu dari hasil pembongkaran itu pemenang lelang pembongkaran Pasar Kota Batu didapati besi-besi sebanyak 800 truk. Besi-besi itu dijual ke Jakarta.
Sebelumnya bangunan pasar terbesar di Kota Batu yang semula ditawarkan Rp 597.477.000 ternyata laku sebesar Rp 2,1 miliar. Lelang itu dimenangkan oleh Aman Riadi asal Surabaya.