JATIMTIMES - UIN Maliki Malang tengah menyiapkan pendidikan berbasis digital sebagai salah satu upaya meningkatkan pendidikan dengan tujuan sebagai kampus unggul bereputasi internasional.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN Maliki Malang, Dr H Isroqunnajah M Ag mengatakan bahwa pihaknya saat ini tengah menyiapkan sejumlah laboratorium yang nantinya difungsikan untuk mendukung program pendidikan.
Baca Juga : Berangkat Bulan Juni 2022, Sebanyak 690 Jamaah Haji Kota Malang Berangkat Dibagi Tiga Kloter
“Ya hari ini hampir semua memanfaatkan laboratorium jadi semua by digital, ya kita siap karena untuk pengadaan laboratorium sudah kita serahkan untuk semester ini,” ujar Gus Is, Jum'at (27/5/2022).
Pengembangan pendidikan yang dilakukan UIN Maliki Malang bukan hanya peningkatan melalui digital. Namun baru-baru ini, kampus 4 akan segera berdiri di atas tanah hibah dari Pemkab Malang.
“Berkenaan dengan hibah yang diberikan Pemerintah Kabupaten Malang kepada kita untuk pendirian Agropublik di Turen Kidul. Ya itu kampus 4 kan di Turen pembicaraan teknis dengan Bapak Bupati belum kita lakukan,” ungkap Gus Is.
Gus Is menjelaskan bahwa saat ini pihaknya akan segera berkomunikasi dengan biro hukum Pemkab Malang untuk menyelesaikan hibah tersebut. Karena dalam hal ini, Kabupaten Malang bisa memiliki kampus unggul bereputasi internasional.
“Yang jelas di Turen itu kan tinggal hibah sesungguhnya dari pihak Pemkab Malang sudah siap dan ternyata dari bidang hukum, biro hukumnya di Pemkab memastikan harus ada surat permohonan resmi dari Kementerian bukan dari kita dan itu sudah, sudah di tangan kita dan itu rencana besuk Senin kami serahkan,” ungkap Gus Is.
Baca Juga : Kembangkan Pendidikan, Dirjen Pendis Kemenag: UIN Maliki Malang Sudah Siap
Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Islam Kemenag, Muhammad Ali Ramdhani mengungkapkan bahwa pengembangan pendidikan yang akan dilakukan UIN Maliki Malang disebut sangat bagus. Bahkan, UIN Maliki Malang disebut akan memiliki prodi pertama yang tidak dimiliki kampus lain.
“Prodi halal industri itu sependek yang saya tahu belum ada, dan saya ingin UIN tidak hanya sekedar menjadi episentrum di wilayah nusantara karena sudah membuktikan masyarakat Malaysia, masyarakat Brunei. Bahkan Thailand dari tetangga Pakistan, Afganistan banyak yang belajar di sini itu juga memberikan efek yang tidak pada sekedar ilmu-ilmu yang saya menyebutnya bukan standar ya ilmu yang sudah mapan tetapi ia harus melahirkan disiplin ilmu yang baru agar kemudian daya getarnya itu menjadi daya getar ke seluruh penjuru dunia,” papar Ali.
“Jadi kalau cerita internasionalisasi ya itu salah satu misinya, karena kalau misalnya belajar usldin ada di Azhar, ada di Saudi Arabia di Indonesia, tapi kalau bicara halal industri nanti episentrumnya ada di sini,” tambah Ali mengakhiri.