JATIMTIMES – Wakil Ketua DPRD Lumajang H. Akhmat ST meminta kepada Pemkab Lumajang, khususnya Dinas Pertanian untuk melakukan pendataan secara menyeluruh terhadap seluruh sapi yang terpapar virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Ini perlu dilakukan untuk memastikan jumlah obat dan vaksin yang diperlukan untuk mengatasi virus ini agar tidak berkembang semakin luas.
Baca Juga : Tinjau Kampoeng Kajoetangan Heritage, DPRD Kota Malang Dorong Eksekutif Perhatikan Kesejahteraan Masyarakat
Dalam pendataan ini, sebaiknya Pemkab Lumajang melibatkan pemerintahan desa agar agar benar-benar bisa diketahui jumlah sapi yang benar-benar terpapar virus PMK.
“Masyarakat bisa saja tidak melapor walau sapinya terpapar virus PMK. Ini harus disikapi dengan data yang benar, karena pengiriman obat-obatan itu harus tepat sasaran sesuai dengan keperluan,” kata H. Akhmat kepada media ini, Jumat pagi (27/5).
Disisi lain politisi PPP ini meminta percepatan pengiriman obat kepada warga yang sapinya terpapar Virus PMK harus cepat karena warga sangat membutuhkan obat-obatan tersebut, termasuk disinfektan agar kandang sapi benar-benar bisa steril dari virus.
“Saya dengar data sementara 1.300 sapi yang terpapar di seluruh Kabupaten Lumajang, sementara di tiga desa di Kecamatan Senduro saja ada 700 yang terpapar. Saya khawatir ada warga yang tidak lapor, sehingga datanya tidak valid,” kata H. Akhmat kemudian.
Baca Juga : Cegah Wabah PMK Kian Merebak, Pemkot Batu Batasi Keluar Masuk Sapi
H. Akhmat berharap, jika memang penyebaran virus sulit dicegah, setidaknya usaha penyembuhan dapat ditingkatkan, sehingga angka kematian dapat ditekan.
“Kebetulan angka kematian masih cukup rendah, namun harus tetap bisa ditekan agar tidak semakin merugikan peternak tradisional kita,” jelas H. Akhmat kemudian.