JATIMTIMES - Wali Kota Malang Sutiaji menegaskan bahwa di Kota Malang hingga saat ini belum terdapat deteksi kasus penyakit hepatitis akut misterius. Hal itu menyusul meninggalnya tiga pasien anak yang dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta diduga karena hepatitis akut misterius.
Kemudian Dinas Kesehatan Jawa Timur (Jatim) mencatat terdapat 114 kasus suspek yang diduga mengarah ke hepatitis akut misterius. Namun, pihak Dinas Kesehatan Jatim juga telah memberikan klarifikasi bahwa kasus-kasus suspek di 18 kabupaten/kota di Jatim tersebut sama sekali tidak berkaitan dengan hepatitis akut misterius. Melainkan kasus Syndrome Jaundice atau penyakit kuning akut.
Baca Juga : 6 Manfaat Minum Air Rebusan Ubi Bagi Kesehatan, Bisa Cegah Kanker
"Saat ini di Kota Malang belum ada deteksi (hepatitis akut misterius), saya juga sudah langsung komunikasi dengan dinas kesehatan provinsi (Jatim)," ungkap Sutiaji kepada JatimTIMES.com, Selasa (10/5/2022).
Orang nomor satu dilingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Malang ini juga menyampaikan, bahwa meskipun belum ada deteksi hepatitis akut misterius di Kota Malang, pihaknya terus berupaya melakukan pencegahan. Utamanya pemenuhan dan perlindungan kesehatan bagi anak-anak.
"Mitigasi kepada anak-anak kita kuatkan bersama-sama, maka posyandu itu sangat-sangat membantu, bagaimana melihat anak-anak yang sudah waktunya imunisasi yang dulu itu untuk kita terapkan secara bagus. Mudah-mudahan tidak ada jangkitan (hepatitis akut misterius) itu," terang Sutiaji.
Lebih lanjut, untuk tahapan pencegahan persebaran penyakit hepatitis akut misterius pihaknya akan melakukan sosialisasi kesehatan ke sekolah-sekolah hingga tataran Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Maka dari itu pihaknya saat ini sedang melakukan koordinasi dengan dinas terkait, yakni Dinas Kesehatan serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
"Kami akan lakukan mitigasi, kita lihat yang belum imunisasi penuh akan kita lakukan. Kemarin kita kan ada anak kita tertunda untuk usia 6-12 tahun kemarin, karena mereka ada vaksin kedua dari vaksin reguler yang untuk hepatitis," jelas Sutiaji.
Menurutnya untuk vaksin khusus hepatitis telah diberikan semua kepada para siswa sekolah. Namun, saat ini tinggal para anak-anak di tingkat PAUD akan dimaksimalkan terkait penerimaan vaksin khusus hepatitis.
Baca Juga : 6 Manfaat Minum Air Rebusan Ubi Bagi Kesehatan, Bisa Cegah Kanker
"Kalau (vaksin khusus hepatitis) disasar siswa sudah semua, tinggal yang paudnya. Itu yang nanti kita coba koordinasi dengan dinas kesehatan," tutur Sutiaji.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang dr Husnul Muarif mengingatkan bahwa terdapat beberapa gejala dan tanda penyakit hepatitis akut misterius yang harus diperhatikan oleh seluruh masyarakat.
"Gejala dan tanda virus hepatitis akut, mata kekuningan, kulit kekuningan, tinja berwarna gelap, nyeri pada bagian persendian, kejang dan nyeri kepala," jelas Husnul.
Maka dari itu, pihaknya terus mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat di Kota Malang agar menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). "Baik pribadi atau higiene, ataupun lingkungan atau sanitasinya," pungkas Husnul.