JATIMTIMES - Kabar gembira bagi mahasiswa S1 yang ingin meneruskan ke jenjang S2 di luar negeri. German Academic Exchange Service (DAAD) membuka Beasiswa S2 dalam program Development-Related Postgraduate Courses (EPOS).
Beasiswa ini bakal banyak menjadi rebutan lantaran bukan hanya beasiswa studi saja, namun juga mendapatkan kompensasi untuk biaya perjalanan hingga biaya hidup selama menempuh studi.
Baca Juga : Harga Minyak Goreng Merek SunCo-Sania di Alfamart dan Indomaret Per Hari Ini
Komponen Beasiswa S2 di Jerman EPOS DAAD cukup menggiurkan. Biaya hidup bulanan sebesar 861 euro atau Rp 13,3 juta untuk mahasiswa S2 dan 1.200 euro atau Rp 18,6 juta untuk mahasiswa S3.
Selain itu, para mahasiswa juga akan mendapatkan asuransi kesehatan hingga kecelakaan, tunjangan perjalanan, kecuali biaya ini ditanggung oleh negara asal atau sumber pendanaan lain.
"Dalam keadaan tertentu, pemegang beasiswa dapat menerima manfaat tambahan subsidi sewa bulanan dan tunjangan bulanan untuk anggota keluarga yang menemani," tambah informasi dalam situs resmi DAAD.
Pendaftar dapat memilih maksimal hingga tiga program studi. Jika mendaftar ke lebih dari satu program studi, harus mencantumkan mata kuliah dalam urutan prioritas di formulir aplikasi DAAD.
Dokumen aplikasi Dokumen yang diperlukan untuk mendaftar adalah menandatangani formulir aplikasi DAAD dengan tanggal saat ini, CV yang ditandatangani secara pribadi (silakan gunakan contoh formulir europass di http://europass.cedefop.europa.eu/ ) dengan tanggal saat ini.
Surat Motivasi yang ditandatangani secara pribadi (dengan mengacu pada pekerjaan saat ini dan pilihan program pascasarjana, maksimal dua halaman) dengan tanggal saat ini, surat rekomendasi dari majikan Anda saat ini; surat tersebut harus memiliki kop surat, tanda tangan dan stempel resmi dan harus terbaru (tidak dalam amplop tertutup). Sertifikat Pekerjaan dari majikan yang membuktikan minimal dua tahun pengalaman kerja yang relevan (setelah gelar sarjana) pada saat melamar dan jika mungkin jaminan pekerjaan kembali dari majikan Anda saat ini setelah kembali rumah.
Bukti Keterampilan Bahasa: Bahasa Inggris – IELTS atau TOEFL dan Bahasa Jerman (diperlukan untuk kursus yang diajarkan dalam bahasa Jerman). Kemudian, Salinan Gelar Akademik (terjemahan bersertifikat jika perlu); Salinan Transkrip Akademik; skala penilaian (terjemahan bersertifikat jika perlu).
Sementara itu, untuk syarat yang harus dipenuhi, terdapat beberapa point:
1. Bekerja baik untuk otoritas publik atau perusahaan negara atau swasta, terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan arahan dan proyek dengan penekanan pada kebijakan pembangunan yang berkaitan dengan bidang teknologi, ekonomi, atau sosial.
2. Lulusan S1 (empat tahun) dalam mata pelajaran terkait.
Baca Juga : Sahabat Heran, Ada Muslim yang Enggan Masuk Surga Namun Dipaksa
3. Telah menyelesaikan gelar akademik dengan hasil jauh di atas rata-rata.
4. Setidaknya memiliki 2 tahun pengalaman profesional terkait setelah gelar pertama (sarjana) pada saat melamar.
5. Usia gelar akademik umumnya tidak boleh lebih dari enam tahun.
6. Pelamar yang sudah tinggal di Jerman selama lebih dari 15 bulan pada batas waktu aplikasi tidak dapat mendaftar.
7. Untuk studi dengan bahasa pengantar bahasa Jerman, mahasiswa wajib lulus ujian bahasa DSH 2 atau TestDaF 4 sebelum memulai kursus studi. Beasiswa mencakup kursus persiapan bahasa 6 bulan di Jerman.
8. Untuk studi dengan bahasa pengantar bahasa Jerman, tingkat bahasa Jerman pendaftar minimal B1 pada saat melamar, dibuktikan dengan sertifikat yang masih berlaku, umumnya juga menjadi syarat matrikulasi di kampus Jerman.
9. Untuk studi dengan bahasa pengantar bahasa Inggris, skor IELTS Band 6 dengan sertifikat atau TOEFL dengan skor minimal 550 paper-based, 213 computer-based, dan 80 internet-based.
"Tenggat waktu aplikasi (pendaftaran), tergantung pada program studi yang dipilih, silakan periksa brosur beasiswa atau situs web program studi pilihan," jelas dalam situs resmi DAAD. Informasi lebih lanjut, kunjugi situs DAAD.