JATIMTIMES - Sebagai upaya penanganan persoalan banjir dan genangan air yang kerap melanda sejumlah wilayah di Kota Malang, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menggandeng Fakultas Teknik (FT) Universitas Brawijaya (UB) untuk penyusunan masterplan drainase.
Pemkot Malang melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang telah melakukan dialog dengan para akademisi, tim ahli dan pimpinan FT UB terkait penyusunan masterplan drainase tersebut.
Baca Juga : Indodax Gandeng Ayobantu Adakan Program CSR Ramadan
Kepala DPUPRPKP Kota Malang Diah Ayu Kusumadewi mengatakan, masterplan sangat penting sebagai fondasi penanganan isu strategis banjir dan genangan air. Di mana dengan masterplan drainase diharapkan terintegrasi dengan rencana pembangunan daerah, rencana tata ruang, rencana sektoral terkait kebencanaan, adaptasi, mitigasi perubahan iklim dan lain-lain.
"Masterplan drainase ini nanti jadi acuan betul, kitabnya. kita bergeraknya bagaimana, kita ingin menyelesaikan tidak per titik, tapi seluruh sistem," ungkap Diah.
Pihaknya menyebutkan, pertumbuhan jumlah penduduk dan aktivitas di Kota Malang yang tidak berubah luasannya membawa konsekuensi kebutuhan ruang terbangun serta segala dampaknya.
Hal tersebut sangat berpengaruh pada kondisi drainase bersama sejumlah faktor lain. Di antaranya, dimensi saluran eksisting yang kurang memadai, drainase yang belum sepenuhnya terintegrasi satu sistem, pengaruh perubahan iklim yang memicu curah hujan ekstrim, hingga kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan.
Selain itu, Diah menambahkan bahwa langkah-langkah jangka pendek terus dilakukan seperti pembersihan saluran oleh satgas drainase tingkat kota dan kecamatan, sudetan-sudetan, perencanaan bozem atau danau buatan dan lain-lain. Namun demikian langkah komprehensif dibutuhkan demi efektivitas kinerja sistem drainase Kota Malang.
Maka dari itu, kata Diah, masterplan drainase yang akan disusun diharapkan dapat menginventarisasi seluruh saluran dan jaringan, mengevaluasi kapasitas dan karakteristik saluran eksisting, memetakan rencana daerah aliran drainase (DAD), dan merencanakan pengembangan saluran drainase sampai kedalaman peta spasial 1:2.000.
"Selain itu, juga meliputi desain operasi dan pemeliharaan setiap ruas serta indikasi program dan estimasi biaya per tahun menuju target zero genangan 2028," ujar Diah.
Baca Juga : Semakin Cantik, RTH Kanigoro di Kabupaten Blitar Dilengkapi Pasar Bunga
Sementara itu, Dekan FT UB Prof Ir Hadi Suyono menyambut baik inisiatif kerja sama yang digagas oleh Pemkot Malang sebagai sebuah bentuk keterbukaan untuk melibatkan aset intelektual perguruan tinggi dalam pembangunan.
"Lewat kerja sama ini, kami berharap bisa memberikan kontribusi nyata untuk turut memecahkan permasalahan perkotaan di Kota Malang, khususnya drainase," ujar Hadi.
Tim ahli yang akan diterjunkan mengawal proses penyusunan masterplan drainase meliputi berbagai keahlian. Di antaranya ahli sipil, ahli pengairan, hingga ahli penataan ruang yang dimiliki oleh FT UB.
Sebagai informasi, dalam dialog tersebut juga dilakukan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) perencanaan drainase antara Pemkot Malang dengan FT UB. Masterplan drainase ditargetkan rampung dalam delapan bulan, sehingga dapat segera dimanfaatkan untuk menghadirkan solusi komprehensif yang bisa dirasakan masyarakat.