JATIMTIMES - Operasi Pasar Murni (OPM) Ramadan 1443 H kembali digelar. Hal ini dilakukan untuk menstabilkan harga beberapa komoditas yang mulai merangkak naik di Bulan Ramadan. Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar meninjau jalannya OPM di Rusunawa Blok E Kelurahan Dandangan, Selasa (12/4/2022).
"Operasi pasar ini memang program andalan TPID Kota Kediri untuk menstabilkan harga. Walaupun harganya ini merangkak naik tapi saya yakin nanti bisa stabil. Sehingga ini sangat membantu sekali," ujarnya.
Abdullah Abu Bakar menjelaskan, OPM ini digelar di 18 kelurahan dan 3 lokasi Silaturahmi Ramadan. Berbagai komoditas disediakan pada OPM Ramadan ini. Seperti beras premium sebanyak 750 kilogram, minyak goreng sebanyak 300 liter, gula pasir sebanyak 400 kilogram dan telur ayam sebanyak 150 kilogram.
"Kita dekatkan OPM ini ke masyarakat. Makanya kita adakan di kelurahan-kelurahan. Biar nanti merata. Kalau kita lihat operasi pasar ini bagus. Bahkan ada beberapa tempat yang tidak dapat minta diadakan operasi pasar," ungkapnya.
Pada kesempatan ini, Abdullah Abu Bakar juga menjelaskan inflasi di Kota Kediri. Pada bulan Maret inflasi di Kota Kediri sebesar 0,43 persen dan yoy-nya 2,33 persen. Angka ini lebih rendah dari inflasi nasional dan provinsi.
"Inflasi ya seperti itu naik turun. Ya kalau ada lompatan kita akan stabilkan harganya. Sehingga nanti volatilitas harga yang di masyarakat stabil," pungkasnya.
Baca Juga : Tinjau Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 di Mall, Wali Kota Kediri: Ayo Segera Booster
Sementara itu, pembelian dalam OPM ini dilakukan menggunakan sistem kupon yang dibagikan sebelumnya untuk mencegah kerumunan. Dalam OPM ini harga beras kemasan 5 kilogram Rp 46.000, gula pasir Rp 11.500 per kilogram, minyak goreng Rp 20.500 per liter, dan telur ayam Rp 20.500 per kilogram.
"OPM ini sangat membantu. Harganya lebih murah dari harga di pasar. Tadi saya beli pakai kupon yang dibagikan dari kelurahan," ujar Juwitasari warga Rusunawa. (Adv)