JATIMTIMES - Pembangunan infrastruktur untuk menghidupkan ekonomi kerakyatan di masa pandemi menjadi perhatian Pemerintah Kota Mojokerto. Terbaru, Pemkot Mojokerto sedang membuat satu sentra alas kaki untuk memudahkan wisatawan dalam membeli produk karya warga Kota Mojokerto yang saat ini telah mampu diekspor ke luar negeri.
Hal ini diungkapkan Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari saat melakukan safari Ramadan di Musholla Al Majid, Sinoman II/7 Kelurahan Miji, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto. Sentra alas kaki dibuat agar penjualan alas kaki dari Kota Mojokerto dapat semakin meningkat.
Baca Juga : Rekomendasi Sandal Buat Lebaran
"Karena alas kaki Kota Mojokerto ini kan terkenal. Tapi kalau orang sini kan bingung, belinya di mana, karena menyebar," jelasnya.
Ning Ita, sapaan akrab Ika Puspitasari juga mengatakan, perlunya dibangun sentra alas kaki karena produsen alas kaki di Kota Mojokerto tersebar di hampir seluruh kelurahan yang ada.
"Kalau disini kan nyebar, di Surodinawan ada, Prajurit Kulon ada, Miji ada, Kranggan ada. Hampir semua kelurahan ada, sehingga orang ini agak sulit, kalau mau ke kampung sepatu dimana tempatnya?" tutur Wali Kota Mojokerto perempuan pertama ini.
Rencananya, sentra alas kaki ini akan dilaunching usai Idul Fitri tahun ini. Koordinasi dengan asosiasi produsen alas kaki Kota Mojokerto juga dilakukan Pemkot agar nantinya terjalin sinergi yang baik untuk mengangkat sektor ekonomi.
"Jadi eks Bentar (supermarket) itu akan menjadi sentra alas kaki. Insya Allah habis lebaran sesuai dengan kesepakatan dengan seluruh pengrajin, mereka siap, sekarang masih dalam proses pembenahan, pagernya masih dibangun dan diperbaiki," tutur istri Supriadi KS ini.
Dalam kesempatan ini, Ning ita juga menyampaikan, bahwa ada tiga tujuan dalam safari Ramadannya ini. Pertama adalah untuk menjalin silaturahmi, kemudian memastikan kegiatan keagamaan dapat berjalan lancar selama Bulan Ramadan. Di samping itu untuk memberikan bantuan hibah kepada Musala Al Majid.
Dalam hibah tahun ini, Pemkot Mojokerto memberikan bantuan hibah kepada Musala Al Majid sebesar Rp 50 juta. Musala Al Majid menjadi salah satu dari 79 penerima dana hibah Pemkot Mojokerto yang totalnya mencapai lebih dari Rp 6,9 Miliar.
Baca Juga : Kenapa Nabi Muhammad SAW Tidak Pernah Adzan? Berikut Faktanya
Sementara itu, tokoh masyarakat Musala Al Majid Agus hidayat menyampaikan terima kasih kepada Ning Ita dan Pemkot Surabaya atas pemberian hibah ini.
"Dengan dapatnya dana hibah dari Kota Mojokerto, kami bertambah senang dan bahagia karena kami berencana membuat tower untuk air karena tower tersebut sudah agak rusak," ungkapnya.
Ia juga mengungkapkan terima kasih atas pemberian kitab suci Al-Quran dan perlengkapan beribadah yang diberikan Pemkot Mojokerto.
"Kami harapkan ibu Wali Kota beserta jajarannya bisa sehat tidak kekurangan suatu apapun. Dan ibu wali kota bisa meneruskan apa yang diharapkan oleh warga," pungkasnya.