JATIMTIMES - Adzan merupakan panggilan ibadah bagi umat Islam untuk menunaikan sholat fardhu. Azan dikumandangkan oleh seorang muazin dari masjid setiap memasuki lima waktu salat. Kata adzan sendiri berasal dari kata ʾadzina' yang berarti "mendengar atau diberitahukan".
Salah satu kisah yang menarik serta identik dengan Adzan adalah tentang Nabi Muhammad yang tidak pernah mengumandangkan adzan. Diberi kepercayaan sebagai rasul oleh Allah Swt., apakah benar Nabi Muhammad tidak pernah adzan sekalipun semasa hidupnya? Ternyata, Rasulullah memang tidak pernah mengumandangkan adzan karena Allah memerintahkannya demikian.
Baca Juga : Lolos ke Babak Berikutnya, Inilah Dai Cilik Asal Tulungagung yang akan Tampil Lagi di TVRI
Kisah ini tentunya membuat para umat Islam bertanya-tanya mengapa hal tersebut dapat terjadi. Bahkan, Bilal dipilih langsung oleh Nabi Muhammad di Madinah sebagai muazin pertama dalam sejarah Islam untuk mengumandangkan panggilan azan dari Masjid Nabawi.
Seruan Rasullah Adalah Wajib
Hal tersulit dikarenakan panggilan atau seruan dari Rasullah merupakan hal yang wajib. Wajib artinya tidak dapat ditunda maupun ditinggalkan. Maka dari itu jika Rasulullah mengumandangkan adzan, maka dikhawatirkan orang yang tidak menjawab seruannya akan termasuk ke dalam golongan orang yang haram. Seperti yang disebutkan di dalam surat berikut:
“Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasulullah takut akan ditimpa cobaan atau azab yang pedih.” (Q.S. Annur: 63)
Dikhawatirkan jika umat Islam yang pada saat itu sedang berada jauh dari kawasan tempat adzan dan tidak bisa memenuhi panggilan Rasulullah saat itu juga, maka hukumnya adalah haram. Itulah mengapa Rasulullah tidak melakukan adzan.
Di dalam kitab “Mawahibul Jalil” oleh Imam al-Hithab, disebutkan bahwa adzan ditinggalkan oleh Rasulullah karena jika ia mengatakan hayya alas shalah dan umat Islam tidak segera melaksanakan, maka mereka akan disiksa sesuai ayat tersebut.
Rasulullah Tidak Bersaksi Atas Namanya
Rasullullah SAW adalah penyeru dan ia tidak boleh bersaksi atas dirinya sendiri dengan mengucap kalimat asyhadu anna Muhammadan Rasulullah. Seperti yang dikutip dari kalimat adzan, seruan tersebut memiliki arti ‘Aku Bersaksi Bahwa Nabi Muhammad Adalah Utusan Allah’
Jika Rasulullah mengumandangkan adzan dan ia mengucap ashyadu anna Muhammadan Rasulullah, maka akan muncul pemahaman bahwa akan ada nabi setelah dirinya. Yang mana orang-orang dengan pemahaman iman yang lemah akan menganggap jika Nabi Muhammad bukanlah Nabi yang terakhir.
Abdulah adalah Orang Pertama yang Mengetahui Lafaz Adzan
Orang yang pertama kali mengetahui lafaz adzan adalah Abdullah bin Zaid. Ia mendapatkan petunjuk melalui mimpinya. Dengan demikian, Rasulullah mewakilkan kepada selain dirinya untuk mengumandangkan adzan.
Baca Juga : Komisi B DPRD Kota Malang Dorong Pemkot Malang Selesaikan Masalah 3 Pasar
Zaman dahulu Rasulullah dan para khalifah setelahnya tidak berkesempatan untuk mengumandangkan adzan salat karena sempitnya waktu di tengah urusan umat Islam. Sehingga Rasulullah diketahui tidak mengumandangkan Adzan.
Mengutip dari Siah Nabawi, diketahui seorang sahabat yang bernama Abdullah bin Zaid menghadap pada Nabi Muhammad SAW. Abdullah bercerita bahwa ia baru saja bermimpi melihat seruan adzan pada malam sebelumnya.
Dalam mimpinya tersebut, Abdullah bin Zaid didatangi oleh seorang berjubah hijau yang membawa lonceng. Abdullah bin Zaid berniat membeli lonceng miliki seorang berjubah hijau tersebut untuk memanggil orang-orang agar salat.
Tetapi, seseorang yang berjubah tersebut memberikan saran padanya untuk mengucapkan serangkaian kalimat sebagai penanda waktu salat tiba.
Serangkaian kalimat azan yang dimaksud yaitu: Allahu Akbar Allahu Akbar, Asyhadu alla ilaha illallah, Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah, Hayya 'alash sholah hayya 'alash sholah, Hayya 'alal falah hayya 'alal falah, Allahu Akbar Allahu Akbar, dan La ilaha illallah.