free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Kesehatan

Kasus DBD di Kota Malang Meningkat, Kematian Naik 100 Persen

Penulis : Tubagus Achmad - Editor : Pipit Anggraeni

04 - Apr - 2022, 21:15

Placeholder
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang dr Husnul Muarif saat ditemui di Balai Kota Malang, Senin (4/4/2022). (Foto: Tubagus Achmad/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Di tengah pandemi Covid-19 dan kondisi cuaca yang tidak menentu ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang mencatat bahwa pada triwulan pertama tahun 2022, kasus penyakit Demam Berdarah (DBD) mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan triwulan pertama tahun 2021. 

"Triwulan pertama Bulan Januari, Februari, Maret di 2021 itu ada 40 kasus, meninggal 1. Pada 2022 di triwulan satu Januari, Februari, Maret, itu 250 kasus, meninggal 2," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang dr Husnul Muarif kepada JatimTIMES.com, Senin (4/4/2022). 

Baca Juga : 2.500 Dosis Vaksin AstraZeneca yang Kadaluarsa Belum Dimusnahkan, Ini Penjelasan Dinkes Kota Malang

Dengan adanya peningkatan kasus penyakit DBD di Kota Malang, Husnul pun membeberkan sejumlah faktor penyebab terjadinya persebaran penyakit DBD. Yakni pertama dari kebersihan dilingkup keluarga. Kedua, kebersihan dilingkup lingkungan, serta yang ketiga mobilitas juga dapat memengaruhi persebaran penyakit DBD.

"Karena nyamuk Demam Berdarah (aedes aegypti) ini kan ada di mana-mana. Di angkutan juga ada. Bisa jadi dia ke Surabaya kenaknya di Surabaya, pulang ke Malang baru terasa keluhannya," terang Husnul. 

Pihaknya mengatakan, untuk pencegahan persebaran penyakit DBD yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti ini yakni dengan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). 

Selain itu juga secara rutin, semisal satu kali dalam satu minggu melakukan kegiatan bersih-bersih lingkungan melalui kegiatan kerja bakti di permukimannya. Namun yang harus di prioritaskan yakni terkait kebersihan di dalam rumah masing-masing masyarakat. 

"Karena kadang-kadang ada genangan air yang tidak disadari. Pot bunga, tempat minum burung, kemudian juga tanaman-tanaman, kemudian baju-baju yang bergelantungan. Itu kalau bisa dilakukan meminimalisir itu," jelas Husnul. 

Dengan kegiatan rutin bersih-bersih lingkungan dan di dalam rumah, nantinya kondisi lingkungan yang bersih akan tercipta dari rumah satu ke rumah yang lainnya. Hal itu nantinya membuat tempat-tempat perindukannya pelan-pekan akan bisa berkurang.

Baca Juga : RTH Kota Malang Masih 11 Persen, DLH Kota Malang Siap Bangun RTH Buring

Sementara itu, upaya yang dilakukan oleh Dinkes Kota Malang dalam mencegah persebaran penyakit DBD di tengah-tengah masyarakat, yakni memberikan edukasi kebersihan higienis sanitasi pada tempat-tempat yang berpotensi menjadi perundukan nyamuk Aedes Aegypti.

Selain itu juga dilakukan sosialisasi berupa pengetahuan secara umum mengenai nyamuk Aedes Aegypti, bahaya penyakit DBD, serta tahapan pencegahannya. Di mana kesemuanya dilakukan secara masif melalui masing-masing Puskesmas yang ada di Kota Malang.

"Kemudian juga di lingkungannya dan di tempat-tempat publik, misalnya sekolah, mall, itu kan merupakan potensi-potensi ada genangan airnya," pungkas Husnul. 


Topik

Kesehatan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Tubagus Achmad

Editor

Pipit Anggraeni