JATIMTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang berupaya mengejar target ketersedian ruang terbuka hijau (RTH). Pasalnya, di 2021 RTH Kota Malang masih dikisaran 11 persen dari target standar 20 persen.
Kondisi ini yang membuat Pemkot Malang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang berupaya mengejar target tersebut di 2022. Salasatunya adalah proses pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) Buring. Di mana, untuk pembangunan ini menelan anggaran sebesar Rp 15 miliar. Anggaran tersebut yang membuat DLH Kota Malang akan melakukan pembangunan RTH Buring dalam dua tahap di 2022 ini.
Baca Juga : Kawasan Kayutangan Heritage Ditutup Selama Sore Akhir Pekan di Bulan Suci Ramadan
Saat ini, DLH Kota Malang telah memiliki anggaran Rp 4,9 miliar untuk memulai pembangunan RTH Buring atau yang bakal dikenal dengan Alun-Alun Kedungkandang.
RTH Buring yang lokasinya tak jauh dari GOR Ken Arok, saat ini telah masuk dalam lelang dengan progres konsultasi DED (Detail Enginering Design). Untuk anggaran sisanya sebesar Rp 9,9 miliar bakal dilanjutkan pada PAK (Perubahan Anggaran Keuangan) dengan target seluruhnya selesai di 2022 ini.
“Jadi dari Rp 15 miliar, karena kemarin kurang. Diberi Rp 4,9 miliar dan sisanya Rp 9,9 miliar di PAK 2022 ini. Jadi nanti selesainya tahun ini (2022) semua,” ungkap Kepala DLH Kota Malang Wahyu Setianto.
Seperti diketahui, saat ini RTH Kota Malang berada di persentasi 11 persen dari pembangunan RTH terakhir di 2021 lalu. Dengan bertambahnya 3 agenda besar pembangunan RTH, diperkirakan bakal bertambah 1 persen. Hal tersebut akan terus dilakukan oleh DLH Kota Malang setiap tahunnya, guna menuju target standar RTH di persentase 20 persen.
Baca Juga : HUT Ke-729 Kota Surabaya, Pemkot Hapus Denda PBB
“Tahun ke tahun pasti ada penambahan RTH. Tahun ini mudah-mudahan bisa sampai 1 persen. Kan hitungannya nol koma itu sudah harus sedia berapa hektare gitu ya,” tandas Wahyu.