JATIMTIMES - Aksi kekerasan dan perundungan pelajar di Kabupaten Jember kembali terjadi. Aksi yang dilakukan oleh 3 siswa dan masih mengenakan atribut sekolah melakukan penganiayaan dan perundungan terhadap 1 siswa lainnya viral karena terekam dalam video dengan durasi 38 menit dan tersebar di media sosial.
Peristiwa ini terjadi di Desa Sarimulyo, Kecamatan Jombang, Jember dan kini sudah ditangani oleh pihak Polsek Jombang. “Benar kejadiannya di wilayah hukum Polsek Jombang dan orang tua korban sudah melaporkan kasus ini ke kami,” ujar Kanit Reskrim Polsek Jombang Aipda Andriyanto Widodo saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (30/3/2022).
Baca Juga : Wali Kota Ning Ita Dorong Perpustakaan Sekolah Berinovasi Digital lewat Aplikasi
Andriyanto juga menjelaskan, hasil dari pemeriksaan sementara, pelaku yang melakukan perundungan tersebut baru saja menenggak miras oplosan. “Saat melakukan penganiayaan, pelaku dalam pengaruh miras. Karena baru saja menenggak 2 botol alkohol yang dicampur dengan minuman suplemen,” jelasnya.
Dalam video yang beredar, terlihat korban (MK) dihajar 3 siswa lainya secara membabi buta. Korban yang dikeroyok tersebut tidak melawan meski tendangan dan pukulan ber tubi-tubi mendarat di tubuhnya. Akibat pukulan tersebut, korban jatuh ke tanah. Meskipun begitu, pelaku dengan tak kenal ampun menghajar korban.
YN (35) warga Desa Sumberejo, Kecamatan Sumberbaru yang tidak lain adalah ibu angkat korban kepada wartawan mengatakan, bahwa korban yang dianiaya dalam video yang beredar adalah anak angkatnya.
“Saat MK pulang sekolah, saya melihat dadanya ada luka goresan. Saat saya tanya, katanya terjatuh saat di sekolah, tapi setelah saya melihat video di media sosial, saya tanya lagi. Akhirnya mengakui jika yang dianiaya adalah dirinya,” ujar YN.
Baca Juga : Hari Bhakti Pemasyarakatan Ke-58, Lapas Tulungagung Gelar Pekan Olahraga dan Seni
Menurut YN, dari pengakuan MK, jika saat itu dirinya dijemput oleh empat temannya di dalam kelas dan diajak keluar. Sesampai di luar satu temannya memegangi MK dan dua lainnya melakukan pemukulan. Sedangkan 1 temannya merekam aksi tersebut.
“Kejadiannya kemarin Selasa, dan saya tidak terima anak saya diperlakukan seperti itu. Agar ada efek jera, saya minta kejadian ini disikapi serius, pihak sekolah juga harus tegas, karena informasi yang kami dengar kejadian seperti ini sering terjadi di sekolahnya,” pungkas YN.