JATIMTIMES - Tradisi pesta ikan yang rutin dilakukan warga Kabupaten Tulungagung, dikenal dengan nama Pladu. Kegiatan tahunan di sekitar aliran Sungai Brantas itu dilakukan dengan menggunakaan bermacam-macam alat.
Saking antusiasnya, ribuan warga berbondong-bondong mulai tengah malam menunggu dibukanya dam bendungan Waduk Wlingi dan Lodoyo, Blitar.
Baca Juga : Bupati Banyuwangi Dorong Warga Masyarakat Manfaatkan Sejengkal Tanah dan Menjaga Mata Air
"Banyak, ikan yang kita dapat lumayan untuk di goreng dan dijual," kata Ali Imron (28) warga Ngunut, Selasa (23/3/2022).
Informasi yang diperoleh di media sosial Facebook dan WhatsApp ini menyebar tak terbeli. Akibatnya, warga Tulungagung ada yang nekat ke wilayah Blitar dengan harapan mendapatkan hasil lebih banyak.
"Menunggu datangnya air yang mengakibatkan ikan mabuk sudah senang, semua berharap ditempatnya agar dapat ikan yang banyak," ujarnya.
Senada dengan Ali, seorang penebar jala asal Boyolangu, Rahmat (56) mengatakan sering mencari ikan Pladu ini jika Flushing dam terjadi.
"Kemana ada info, kesana saya ikuti. Ada kelas Brantas, ada juga sungai besar atau sedang," ungkap Rahmat.
Tak hanya mencari ikan, pesta ikan mabuk atau Pladu ini menjadi tempat bertemu dan berkumpul nya para penghobi pemburu hewan yang suka berenang ini.
"Sudah ramai di bicarakan beberapa hari lalu, jadi saling memberi informasi lalu janjian dan sebelum datang airnya kita ngopi bareng tak jauh dari sungai," ucapnya.
Baca Juga : Bupati Banyuwangi Ajak Warga Jaga Mata Air di Festival Mentari
Sayangnya, dalam pesta ikan tahun ini terjadi musibah pada salah satu pencari ikan Pladu di desa Tapan, Kecamatan Kedungwaru.
Pencari ikan menggunakan jala itu terpeleset dan tercebur di sungai dengan kedalaman sekitar 10 meter.
Korban yang diketahui berinisial BY (23) warga desa Tapan, ini kemudian berusaha ditolong pencari ikan lainnya untuk diselamatkan.
Namun, nasib berkata lain karena nyawa BY tidak tertolong setelah sempat dilarikan ke RSUD Dr Iskak Tulungagung.