JATIMTIMES - Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Republik Indonesia, Muhadjir Effendy mengatakan bahwa hingga saat ini Pemerintah masih berupaya keras agar naiknya harga dan ketersediaan minyak goreng bisa kembali stabil.
Saat ini, harga minyak goreng kemasan di pasaran kembali naik menjadi Rp 24 ribu. Kenaikan tersebut terjadi setelah pemerintah mencabut harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng pada Rabu (16/3/2022) lalu.
Baca Juga : Desa Wajak Disebut Mendekati Indikator Kumuh, Begini Langkah Wabup Malang
Bahkan, hal tersebut juga berimbas pada langkanya minyak goreng di beberapa daerah. Termasuk di Kabupaten Malang.
"Pemerintah sudah berusaha keras untuk secepat mungkin agar harganya bisa terjangkau dan jumlah ketersediaan minyak goreng mulai pulih lagi," ujar Menteri Muhadjir.
Namun begitu, menurutnya untuk menangani hal tersebut, pemerintah tidak bisa bertindak sendirian. Melainkan juga perlu didukung oleh beberapa pihak, seperti pedagang ataupun kalangan pengusaha. Bahkan hingga kalangan ibu-ibu dalam kebutuhannya pada minyak goreng.
"Jadi ibu-ibu juga begitu. Tidak usah panic buying. Kalau beli sewajarnya saja. Benar kalau memang ibu-ibu tidak menimbun, tapi kalau nyetoknya banyak kan juga bisa berimbas pada distribusi," terang Muhadjir.
Sementara itu, sebelumnya Wakil Ketua DPR RI, Muhaimin Iskandar meminta dengan tegas agar pemerintah melalui Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi bisa segera mengambil langkah cepat terkait minyak goreng. Jika tidak segera mengambil langkah, hampir dapat dipastikan akan segera dievaluasi oleh Presiden Joko Widodo. Bahkan dirinya tak segan memberi tenggat waktu selama satu bulan.
Baca Juga : Demi Minyak Goreng Curah, Warga Banyuwangi Rela Antre Berjam-jam
"Dalam satu bulan ini tidak ada pergerakan, pasti presiden akan mempertanyakan. Tentu evaluasi harus dilakukan dan saya yakin menterinya akan dievaluasi," tegasnya.
Namun secara pribadi, dirinya meminta agar dalam waktu kurang lebih selama dua minggu, permasalahan minyak goreng ini bisa segera tuntas. Dan soal minyak goreng ini, dirinya juga menyarankan agar Mendag Lutfi bisa membuktikan pernyataannya bahwa negara tidak boleh kalah dengan bisnis usaha dan mafia.
"Saya gak campur tangan itu urusan menteri tapi saya berharap satu atau dua minggu tuntas. Kemarin saya dengar menteri itu bilang negara tidak boleh kalah dengan bisnis usaha dan mafia. Buktikan itu di lapangan," pungkas Cak Imin.