JATIMTIMES - Kelangkaan minyak goreng ternyata juga terjadi di Kabupaten Malang. Penelusuran JatimTIMES di lapangan, hal itu ditemui di Pasar Kepanjen Kabupaten Malang. Dimana sejumlah pedagang mengaku hingga saat ini, Kamis (17/3/2022) mengaku masih belum mendapat pasokan minyak goreng dari distributor.
Salah seorang pedagang, Mustofa (55) mengaku bahwa dirinya pada Kamis (17/3/2022) baru mendapat kiriman 1 karton minyak goreng. Sedangkan dalam kondisi normal saat belum ada kelangkaan minyak goreng, Mustofa biasanya mendapat kiriman 6 karton minyak goreng.
Baca Juga : Tuntut Keadilan Penembak Herman, GMNI dan Masyarakat Demo Polres Sumenep
Kelangkaan tersebut disinyalir karena dicabutnya subsidi minyak goreng dari harga eceran tertinggi (HET) yang baru saja ditetapkan pemerintah sebesar Rp 14 ribu. Mustofa pun juga mendapatkan kiriman minyak goreng dengan harga yang sudah di atas HET.
Di mana, satu karton minyak goreng yang ia dapat dari agen distributor seharga Rp 273.000 yang berisi 12 botol, 1 liter setiap botolnya. Jika dikalkulasi, per botolnya seharga Rp 22.750. Dengan harga tersebut, Mustofa menjual dengan harga Rp 24 ribu.
"Sehari biasanya dapat dua karton. Dikirim pagi sama nanti biasanya," ujar Mustofa saat ditemui di lapaknya di Pasar Kepanjen, Kamis (17/3/2022).
Hal senada juga disampaikan pedagang lain di Pasar Kepanjen bernama Saiful (60). Bahkan dirinya mengaku hari ini Kamis (17/3/2022) tidak mendapat pasokan minyak goreng sama sekali. Kondisi itu pun ia sesalkan. Sebab, langkanya minyak goreng yang selama dua pekan terjadi dan masih belum teratasi, harus ditambah dengan dicabutnya HET minyak goreng.
"Tapi karena kemarin HET itu dicabut paling ya gak dikirim. Sekarang ini buktinya gak ada minyak goreng saya jual," ujar Saiful.
Baca Juga : Sebelum Naik Ke Bromo, Simak Rekomendasi Tempat Ngopi Asyik di Malang saat Musim HujanÂ
Dirinya memperkirakan, agen atau distributor lebih memilih untuk memasok minyak goreng ke toko modern. Kondisi itu pun ternyata juga disesalkan oleh sejumlah pelanggannya yang biasa membeli minyak goreng di tokonya.
"Ya terpaksa saya jawab gak ada. Memang enggak ada kok. Ada mungkin tadi 10 pelanggan saya yang tanya (minyak goreng). Ya saya jawab gak ada. Memang enggak ada," terang pria yang sudah berjualan selama 40 tahun di Pasar Kepanjen ini.