JATIMTIMES - Ratusan aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) bersama masyarakat gelar aksi demo di depan Mapolres Sumenep, Jalan Urip Sumoharjo, Kamis (17/3/2022).
Kedatangan mereka menuntut keadilan atas penembakan yang menewaskan Herman (24) pemuda warga Desa Gadu Timur, Kecamatan Ganding, Kabupaten Sumenep, Minggu (13/3/2022) lalu.
Baca Juga : 60 Hektar Sawah Milik Warga Rowokangkung Terendam Banjir
"Saudara Herman bukan hewan (Anj*ng) jangan seenaknya menembak, sampai dia meninggal," teriak masyarakat peserta demo di depan Mapolres Sumenep.
Atas insiden tersebut, massa aksi kemudian meminta lima oknum polisi yang menembak Herman secara brutal dipecat dan diberi sanksi hukum.
"Ini urusan nyawa manusia jangan seenaknya. Jadi tolong segera tangkap dan pecat lima oknum polisi yang menghabisi nyawa Herman," ujar orator aksi, Robi Nurrahman.
Bahkan, massa aksi meminta Kapolres Sumenep AKBP Rahman Wijaya mengundurkann diri dari jabatannya karena dinilai tidak bisa mengayomi bawahannya. "Silahkan Bapak Kapolres Sumenep mengundurkan diri saja, karena telah lalai mengayomi dan mendidik bawahannya dengan baik," tegas Robi.
Hingga saat ini, massa aksi terus berorasi di depan Mapolres Sumenep untuk meminta keadilan. Tampak perwakilan KNPI Provinsi Jatim dan Ketua KNPI Sumenep ikut bergabung bersama massa aksi.
Baca Juga : Pakai Harga Keekonomian, Ini Harga Minyak Goreng Terbaru di Tulungagung
Perlu diketahui, sebelumnya Herman (24), seorang pemuda warga Desa Gadu Timur, Kecamatan Ganding, Sumenep diduga sebagai begal karena menodong seorang perempuan dengan senjata tajam. Herman kemudian dilumpuhkan oleh petugas Resmob Polres Sumenep setelah mencoba melawan dan beberapa kali tak mengindahkan tembakan peringatan. Nyawa Herman tak tertolong setelah polisi memberikan tembakan terukur.
Peristiwa itu terjadi di Jalan Adirasa, Kolor, Kecamatan Kota Sumenep pada Minggu (13/3/2022) sore. Insiden ini pun viral di media sosial setelah terekam video amatir.