JATIMTIMES - 2022, Pemkot Batu berupaya untuk menurunkan 20 persen angka stunting pada bayi di bawah lima tahun (balita) di Kota Batu. Salah satu upaya untuk menekan angka stunting dengan program POZTING (Pos Gizi Penanganan Stunting).
“Untuk menangani stunting diperkenalkan program POZTING,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu drg Kartika Trisulandari saat rapat Koordinasi Penanganan Stunting bertempat di Rung Rapat Utama Lt. 5 Balai Kota Among Tani Kota Batu, Selasa (15/3/2022).
Baca Juga : Departemen Ilmu Komunikasi Fisip UB Luncurkan Branding Kampoeng Heritage Retropolitan Kajoetangan
Program POZTING ini dihadirkan dengan menyediakan tempat berkumpul balita stunting beserta ibu atau pengasuh. Kemudian dibimbing oleh kader untuk mempraktekkan perilaku positif yang terbukti dapat mempertahankan status gizi balita.
Melihat angka stunting mencapai 1.451 bayi dari 9.766 bayi di Kota Batu. Meski demikian, jumlah tersebut lebih rendah dari data Dinas Kesehatan Kota Batu pada tahun sebelum-sebelumnya.
“Angka prevalensi stunting turun dari tahun ke tahun. 2019, angka prevalensi sebesar 25,4 persen, 2020 menjadi 14,83 persen dan 2021 menjadi 13,8 persen,” ujar Kartika.
Selain itu penyebab masih tingginya stunting di Kota Batu yakni kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai langkah-langkah pemenuhan gizi yang tepat. Disebutkan bahwa banyak calon pengantin yang anemia.
Sementara itu Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko menambahkan, mengajak seluruh stakeholder untuk bekerjasama mengentaskan permasalahan gizi dan tumbuh kembang balita dan anak di Kota Batu.
“Kami berupaya agar angka stunting di Kota Batu bisa berkurang. Agar anak-anak Kota Batu dapat berprestasi dan selalu sehat,” harap Dewanti.