JATIMTIMES – Guna mengatasi kelangkaan pupuk bersubsisi di kalangan petani, Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) Kabupaten Jember, Rabu (9/3/2022) menggelar rakor (rapat koordinasi) bersama dengan sejumlah Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dan sejumlah kelompok Tani. Rakor dipimpin langsung oleh Wakil Ketua KP3 Kabupaten Jember Drs. Edy B Susilo di Aula bawah Pemkab Jember.
Dalam kesempatan tersebut, Edy menyatakan, bahwa rakor bersama dengan sejumlah kepala dinas terkait dan juga melibatkan sejumlah kelompok tani di Jember ini untuk membahas dan meneliti serta mengevaluasi sejauh mana ketersediaan pupuk di Kabupaten Jember.
Baca Juga : Antisipasi Banjir Susulan, Sejumlah Alat Berat Masih Disiagakan di Srigading
Terlebih dalam setiap kesempatan program J-Hur (Jember Hadir Untuk Rakyat) yang sudah di gelar selama 4 kali, persoalan pupuk selalu menjadi keluhan para petani di Kabupaten Jember, oleh karenanya pihaknya perlu melakukan penelitian sejauh mana ketersediaan pupuk di Kabupaten Jember.
“Kami Komisi KP3 hari ini menggelar rapat koordinasi bersama sejumlah OPD, seperti Dinas Pertanian, Bagian Ekonomi, Disperindag dan sejumlah kelompok (organisasi) Tani di Kabupaten Jember untuk melakukan evaluasi dan meneliti jumlah ketersediaan pupuk di Kabupaten Jember,” ujar Drs. Edy B Susilo.
Edy menjelaskan, pihaknya juga akan mengupayakan untuk mengurai berbagai persoalan yang muncul terkait kelangkaan pupuk, dengan akan melakukan sidak mulai dari hulu hingga hilir. “Dalam waktu dekat kami akan melakukan sidak dari hulu sampai hilir, dan akan kami cek ketersediaan pupuk mulai dari produsen, distributor hingga kios-kios,” jelas Edy.
Sementara Jumantoro selaku ketua HKTI Jember yang juga ketua Asosiasi Petani Pangan Indonesia (APPI), dalam kesempatan tersebut dirinya mengatakan, bahwa pihaknya berharap ada perbaikan data base jumlah petani di Kabupaten Jember, hal ini untuk memenuhi kebutuhan pupuk di masa yang akan datang.
“Pemerintah mau gak mau harus memperbaiki database petani di Kabupaten Jember, agar kebutuhan pupuk bisa terpenuhi, karena saat ini data jumlah petani di Jember masih belum jelas, sehingga kebutuhan pupuk tidak diketahui,” ujar Jumantoro.
Baca Juga : Diguyur Hujan, 3 Desa di Lawang Terjadi Banjir dan Longsor
Jumantoro juga mendesak, agar KP3 Jember berkirim surat ke pusat, dan menyampaikan kondisi petani di Jember, tidak hanya sekedar berkirim surat, tapi juga harus bisa memperjuangakan kebutuhan pupuk bagi petani di Jember.
“Saat ini banyak petani tembakau khususnya yang kebingungan mencari pupuk, kalau dibiarkan, bisa-bisa gagal panen, KP3 harus bisa memperjuangkan ketersediaan pupuk untuk Kabupaten Jember, terlebih Jember sebagai kota tembakau, KP3 harus mengusahakan ini,” tegas Jumantoro. (*)