JATIMTIMES - Prestasi membanggakan kembali diraih Kabupaten Blitar. Untuk kali pertama, Kabupaten Blitar menjadi daerah dengan penyaluran dana desa (DD) tercepat tahap pertama tahun 2022 di Provinsi Jawa Timur.
Penghargaan ini diserahkan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kepada Bupati Blitar Rini Syarifah pada acara Rapat Koordinasi Percepatan Pencairan Dana Desa Provinsi Jawa Timur tahun 2022 di Dyandra Convention Center Surabaya, Kamis (24/2/2022).
Baca Juga : Perubahan Regulasi Bantuan Tunai Sebabkan Manula Antre, Wali Kota Ning Ita Surati Kantor Pos
Dalam penyerahan penghargaan tersebut, hadir Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, bupati se-Jawa Timur, wali kota Batu, dan sejumlah pimpinan perangkat faerah Pemprov Jatim.
Dala rakor tersebut, empat daerah -masing-masing Kabupaten Madiun, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Magetan- dinobatkan sebagai penyalur dana desa tercepat di Jawa Timur tahun 2022. Kabupaten Blitar pada tahun 2022 ini menempati peringkat ketiga sebagai daerah penyalur dana desa tercepat. Prestasi ini menjadi yang pertama bagi Kabupaten Blitar menempati peringkat tiga besar daerah penyalur dana desa tercepat.
‘’Penghargaan penyalur dana desa tercepat nomor 3 se l-Provinsi Jawa Timur diterima Ibu Bupati Rini Syarifah dari Ibu Gubernur. Saat pengumuman itu masih 76 desa yang mencairkan dana desa. Tapi saat ini sudah 100 persen desa di Kabupaten Blitar yang mencairkan dana desa,’’ kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Blitar Rully Wahyu, Jumat (4/3/2022).
Rully menambahkan, penggunaan dana desa telah diatur dalam peraturan Menteri Desa dan PDT. Tahun 2022 ini penggunaan dana desa mengacu pada Permendes Nomor 7 Tahun 2021. Dalam aturan tersebut dana desa dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan prioritas yang telah ditetapkan. Penggunaan dana desa juga diperjelas dengan Perpres Nomor 104 Tahun 2021.
Dalam aturan permendes telah diatur 40 persen dana desa dipergunakan sebagai BLT DD, 20 persen dipergunakan untuk program ketahanan pangan hewani dan nabati, 8 persen dipergunakan untuk penanganan pandemi covid-19 dan sisanya untuk skala prioritas lainya.
‘‘’Sesuai dengan Permendes Nomor 7 Tahun 2021 dana desa tidak diperolehkan untuk membangun kantor. Dan kami dari Dinas PMD bersama pendamping desa akan melakukan pengawalan pengunaan dana desa agar penggunaanya benar-benar tepat sasaran,’’ tegasnya.
Baca Juga : 3 Jalur Masuk UIN Malang Telah Dibuka, Buruan Daftar
Selain menjadi daerah tercepat yang mencairkan dana desa, tahun 2022 ini penerimaan dana desa di Kabupaten Blitar juga mengalami peningkatan. Tahun 2021 Kabupaten Blitar menerima dana desa Rp 194 miliar. Jumlah ini meningkat karena pada tahun 2022 ini Kabupaten Blitar menerima dana desa sebesar Rp 204 miliar. Peningkatan penerimaan dana desa ini merupakan bentuk perhatian dari pemerintah pusat yang menilai Kabupaten Blitar tergolong baik dalam mengelola dana desa.
‘’Dalam pengelolaan dana desa ini, kami dari Dinas PMD terus melakukan evaluasi agar ke depan penggunaan dana desa di Kabupaten Blitar semakin baik. Evaluasi meliputi penempatan program kegiatan. Penempatan locus dalam kegiatan dana desa.semua kegiatan harus mengacu pada aturan-aturan yang telah ditetapkan dalam permendes,’’ imbuh Rully.
Sebelumnya dalam Rapat Koordinasi Percepatan Pencairan Dana Desa Provinsi Jawa Timur, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, dana desa secara nasional mengalami penurunan dari Rp 72 triliun menjadi Rp 68 triliun. Namun Jawa Timur mendapatkan tambahan dana desa mencapai Rp 110 miliar.
"Menteri Desa PDT dan Transmigrasi RI berbaik hati kita mendapatkan tambahan dana desa sebesar Rp 110 miliar. Kepercayaan dan mandat ini mohon bisa kita memaksimalkan untuk berbagai ikhtiar agar penurunan kemiskinan di pedesaan bisa signifikan lagi," ungkap Khofifah.
Lebih lanjut dikatakan gubernur, Maret hingga September 2021 angka kemiskinan di Jawa Timur mengalami penurunan 313.130 orang atau setara 30% angka penurunan kemiskinan nasional. Angka penurunan ini menurut gubernur, menjadi yang paling signifikan selama 10 tahun terakhir.
"Penurunan angka kemiskinan ini berkat kontribusi seluruh elemen yang ada di Provinsi Jawa Timur terima kasih kepada seluruh bupati wali kota sampaikan salam kepada para kepala desa karena mereka telah bekerja sangat baik," tandas orang nomor satu di Jatim.(Adv/Kmf)